JEDDAH--Usai penemuan bahan peledak di sebuah ruangan di Masjid Riyadh,
ulama dan akademisi menekankan pentingnya Departemen Urusan Islam dan
Wakaf untuk mengawasi tempat ibadah. Keduanya juga menuntut pemerintah
memberikan hukuman berat kepada mereka yang memanfaatkan masjid sebagai
tempat untuk mengacaukan kestabilan negara.
"Setiap kelompok yang berusaha melawan Allah سبحانه و تعالى, Rasul-NYa dan pemerintah yang sah harus dihukum berat," ungkap Anggota Dewan Ulama Senior, Syeikh Abdullah Al-Manie, seperti dikutip arabnews.com, Selasa (28/8). Syeikh Al-Manie menegaskan kementerian harus memastikan imam dan muadzin untuk memeriksa masjid secara menyeluruh dan teratur sehingga mencegah fasilitas masjid tidak disalahgunakan untuk kegiatan subversif.
Anggota Fiqh Academy Syeikh Muhammad Al-Nojaimi pengurus masjid termasuk imam dan muadzin harus aktif untuk mengawasi setiap aktivitas masjid termasuk warga asing yang berada di masjid. Mereka juga harus memulai kampanye di masjid demi mencegah kemungkinan eksploitasi masjid sebagai tempat merencanakan kejahatan.
Seorang cendikiawan lain Saudi, profesor Studi Politik, King Saud University, Syeikh Abdullah Al-Lehaidan juga menekankan agar temuan tidak dianggap masalah sepele sebab mengindikasikan masih ada ancaman teroris. "Saya kira perlu diwapadai kelompok militan dari negeri tetangga, Yaman," kata dia. Menurutnya, negara tersebut menjadi sumber perkembangan kelompok militan lantaran kemiskinan dan kelaparan merajalela.(REPUBLIKA).
"Setiap kelompok yang berusaha melawan Allah سبحانه و تعالى, Rasul-NYa dan pemerintah yang sah harus dihukum berat," ungkap Anggota Dewan Ulama Senior, Syeikh Abdullah Al-Manie, seperti dikutip arabnews.com, Selasa (28/8). Syeikh Al-Manie menegaskan kementerian harus memastikan imam dan muadzin untuk memeriksa masjid secara menyeluruh dan teratur sehingga mencegah fasilitas masjid tidak disalahgunakan untuk kegiatan subversif.
Anggota Fiqh Academy Syeikh Muhammad Al-Nojaimi pengurus masjid termasuk imam dan muadzin harus aktif untuk mengawasi setiap aktivitas masjid termasuk warga asing yang berada di masjid. Mereka juga harus memulai kampanye di masjid demi mencegah kemungkinan eksploitasi masjid sebagai tempat merencanakan kejahatan.
Seorang cendikiawan lain Saudi, profesor Studi Politik, King Saud University, Syeikh Abdullah Al-Lehaidan juga menekankan agar temuan tidak dianggap masalah sepele sebab mengindikasikan masih ada ancaman teroris. "Saya kira perlu diwapadai kelompok militan dari negeri tetangga, Yaman," kata dia. Menurutnya, negara tersebut menjadi sumber perkembangan kelompok militan lantaran kemiskinan dan kelaparan merajalela.(REPUBLIKA).
No comments:
Post a Comment