Baleelah |
VIVAnews - Banyak tradisi yang dihidupkan kembali
selama ramadan di Mekah, Arab Saudi. Termasuk juga hidangan tradisional.
Salah satu hidangan tradisional yang populer di kalangan penduduk Mekah
selama bulan suci ini adalah baleelah.
Baleelah dijual hampir di semua kabupaten di kota suci tersebut. Biasanya makanan favorit tersebut dijual setelah salat Isya dan berlanjut sampai waktu sahur.
Saeed Barashi adalah penjual baleelah yang paling populer di Mekah. Diperkirakan pria berusia 60 tahun ini menjual baleelah lebih dari empat ton selama ramadan. Barashi memulai berdagang makanan tersebut sejak 33 tahun yang lalu. Dan ia menjadikan hal tersebut menjadi suatu tradisi setiap bulan ramadan tiba.
Barashi adalah seorang ahli dalam membuat baleelah. Bahkan, perempuan tidak dapat menyaingi pria yang bekerja sebagai karyawan kantor pos Mekah ini. Makanan ini tidak hanya diincar para penduduk lokal tetapi juga para jamaah umrah dan pengunjung kota suci tersebut.
Meski dagangannya laris manis, Barashi tidak memiliki toko tetap. Ia berdagang baleelah dengan membawa troli. Dan lokasi dagangnya bisa berpindah-pindah.
Sejumlah wanita telah belajar untuk membuat menu baleelah dari Barashi. Namun, Barashi sangat berhati-hati untuk tidak mengungkapkan rahasia bisnisnya ketika ditanya bahan-bahan rahasianya untuk membuat baleelah. (sj)
• VIVAnews
Baleelah dijual hampir di semua kabupaten di kota suci tersebut. Biasanya makanan favorit tersebut dijual setelah salat Isya dan berlanjut sampai waktu sahur.
Saeed Barashi adalah penjual baleelah yang paling populer di Mekah. Diperkirakan pria berusia 60 tahun ini menjual baleelah lebih dari empat ton selama ramadan. Barashi memulai berdagang makanan tersebut sejak 33 tahun yang lalu. Dan ia menjadikan hal tersebut menjadi suatu tradisi setiap bulan ramadan tiba.
Barashi adalah seorang ahli dalam membuat baleelah. Bahkan, perempuan tidak dapat menyaingi pria yang bekerja sebagai karyawan kantor pos Mekah ini. Makanan ini tidak hanya diincar para penduduk lokal tetapi juga para jamaah umrah dan pengunjung kota suci tersebut.
Meski dagangannya laris manis, Barashi tidak memiliki toko tetap. Ia berdagang baleelah dengan membawa troli. Dan lokasi dagangnya bisa berpindah-pindah.
Sejumlah wanita telah belajar untuk membuat menu baleelah dari Barashi. Namun, Barashi sangat berhati-hati untuk tidak mengungkapkan rahasia bisnisnya ketika ditanya bahan-bahan rahasianya untuk membuat baleelah. (sj)
Artikel Terkait:
Unik
- Pria berumur 137 tahun di Saudi
- Sebotol Air Minum di Arab Saudi
- Arab Saudi Perbanyak Alquran Braille
- Peduli Berat Tas Sekolah
- Masjid Bersejarah di Eropa Bantuan KSA
- Buka Bersama di Masjidilharam Capai Rp 1,22 Miliar/Hari
- Deportasi Orang Ganteng Dalam Syariat Islam
- Al Aghwaat, Di Antara Rahasia Dua Tanah Suci
- Barang yang Nggak Bakal Laku di Saudi Arabia
- Betapa Sangat Dihargainya Kaum Wanita di Arab Saudi
No comments:
Post a Comment