وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ
“Dan janganlah kamu menyangka bahwa Allôh lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zhalim.” (QS Ibrâhîm : 42)
Pada hari Sabtu (beberapa minggu) yang lalu, kaum Yahudi melakukan
penyerangan besar-besaran terhadap penduduk Gaza yang terkepung,
sehingga menyebabkan jatuh korban meninggal dunia mencapai tiga ratus
orang (sampai hari ini, Ahad 11 Januari, tidak kurang dari 800 kaum
muslimin Gaza telah gugur, pent.) dan sekitar 900 orang terluka (sampai
hari ini lebih dari 3000 orang terluka, pent.). Wa lâ Haula wa lâ Quwwata illâ billâhi (tidak ada daya upaya dan kekuatan melainkan hanya dari Allôh).
Hal ini bukanlah suatu hal yang aneh dan baru bagi mereka! Permusuhan
mereka terhadap umat ini dan umat lainnya, serta pengkhianatan dan
pelanggaran mereka terhadap janji, telah terulang kembali sepanjang
sejarah untuk kesekian kalinya. Mereka adalah pembunuh para nabi dan
pengikutnya, mengkufuri apa yang diturunkan Allôh Subhânahu, merubah kitab-kitab suci Allôh Ta’âlâ
seperti Taurôt dan Injîl. Mereka dan bapak moyang mereka, rupa mereka
diubah seperti kera dan babi, tatkala mereka melakukan pelangaran di
hari Sabtu, sebagaimana yang diceritakan Allôh Ta’âlâ di dalam Kitab-Nya. Firman-Nya :
ولقد علمتم الذين اعتدوا منكم في السبت فقلنا لهم كونوا قردة خاسئين فجعلناها نكالا لما بين يديها وما خلفها وموعظة للمتقين
“Dan Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar
diantaramu pada hari Sabtu, lalu kami berfirman kepada mereka: “Jadilah
kamu kera yang hina”. Maka kami jadikan yang demikian itu peringatan
bagi orang-orang di masa itu, dan bagi mereka yang datang Kemudian,
serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS al-Baqoroh : 65-66)
Allôh menyebutkan kisah mereka lebih panjang lebar di dalam surat al-A’râf, firman-Nya :
واسألهم عن القرية التي كانت حاضرة البحر إذ يعدون في السبت إذ تأتيهم
حيتانهم يوم سبتهم شرعا ويوم لا يسبتون لا تأتيهم كذلك نبلوهم بما كانوا
يفسقون
“Dan tanyakanlah kepada Banî Isrâ’îl tentang negeri yang terletak
di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu
datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka
terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu,
ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah kami menguji
mereka disebabkan mereka berlaku fasik.” (QS al-A’râf : 163).
Allôh Jalla Jalâluhu memerintahan Banî Isrâ’îl untuk
mengagungkan dan memuliakan hari Sabtu serta melarang mereka untuk
berlayar menangkap ikan. Namun mereka membangkang dan melanggar
perintah-Nya serta bersikap lancang dan menentang. Mereka meninggalkan
perintah Allôh dan mengesampingkannya, serta meneruskan kesesatan dan
pelanggaran mereka.
Allôh Ta’âlâ berfirman :
فلما نسوا ما ذكروا به أنجينا الذين ينهون عن السوء
“Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada
mereka, kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat” (QS al-A’râf : 165)
Yaitu, orang-orang yang melarang mereka dari berlayar untuk mencari ikan dan membangkang pada hari Sabtu…
وأخذنا الذين ظلموا بعذاب بئيس بما كانوا يفسقون فلما عتوا عما نهوا عنه قلنا لهم كونوا قردة خاسئين
Dan kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang
keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. Maka tatkala mereka
bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, kami
katakan kepadanya: “Jadilah kamu kera yang hina.” (QS al-A’râf : 166)
Maka Allôh merubah keadaan mereka menjadi kera yang saling
berkerumun, yang rendah lagi hina. Sampai-sampai ada kera dari bangsa
mereka yang menghampiri kerabatnya dengan meratap dan menangis. Dan ada
seorang manusia yang tidak diketahui siapa dia, mengatakan : “Bukankah
telah kami peringatkan kamu dari kekuasaan Allôh, kami peringatkan kamu
dari siksa-Nya, kami telah peringatkan dan peringatkan… sebagaimana yang
disebutkan oleh ahli tafsir. (Lihat Tafsîr Ibnu Jarîr).
Orang Yahudi yang diubah rupanya menjadi kera, tidak hidup lebih dari
tiga hari dan tidak bisa memiliki keturunan, sebagaimaa yang dijelaskan
Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam di dalam hadits Muslim. Inilah hukuman Allôh Ta’âlâ
kepada mereka yang telah berlalu, dan sungguh hukuman ini tidaklah jauh
bagi orang-orang yang zhalim. Sesungguhnya, ketentuan Alloh akan
senantiasa terjadi pada makluk-Nya yang tidak akan berubah dan berganti.
ولا يحيق المكر السيء إلا بأهله فهل ينظرون إلا سنة الأولين فلن تجد لسنة الله تبديلا ولن تجد لسنة الله تحويلا
“Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang
merencanakannya sendiri. tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan
(berlakunya) sunnah (Allôh yang telah berlaku) kepada orang-orang yang
terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat perubahan bagi
sunnah Allôh, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan
bagi sunnah Allôh itu.” (QS Fâthir : 43).
Sunnah Allôh Azza wa Jall ini akan senantiasa berlangsung
baik kepada orang-orang terdahulu maupun belakangan, yang tidak akan
berubah selamanya. Dan setiap orang yang meniti di atas jalan kezhaliman
dan kerusakan, pembangkangan dan penentangan serta bersikap arogan
terhadap hamba-hamba Allôh, niscaya ia akan mendapatkan murka Allôh dan
sirnalah kenikmatan yang ada padanya. Tunggulah wahai Yahudi… apa yang
akan dilakukan Allôh Azza wa Jalla… Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuat…!!!
وسيعلم الذين ظلموا أي منقلب ينقلبون
“Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.”