MAKKAH - Raja Abdullah akan meletakan batu pertama
untuk proyek perluasan Masjidil Haram, Esok Jumat. Perluasan ini
dimaksudkan guna menambah kapasitas hingga 1.2 juta jamaah lagi.
Wakil Presiden Urusan Dua Masjid Suci, Arab Saudi, Muhammad Al-Khozaim mengatakan bangunan baru akan terhubung dengan bangunan lama melalui jembatan. Bangunan baru itu juga akan dilengkapi dengan sistem pendingin udara dan eskalator.
“Raja juga berencana untuk memperluas mataf (area lokasi jamaah mengelilingi kabah) dan menyediakan pendingin udara di semua bagian Masjidil Haram,” katanya seperti dikutip Arabnews, Kamis (18/8).
Al-Khozaim menambahkan Masaa, jalan yang menghubungkan antara bukit Safa dan Marwa turut diperluas. Dengan demikian, Masaa dapat mengakomodasi 118.000 jamaah per jam setelah sebelumnya hanya mampu mengakomodasi 44.000 jamaah per jam.
Perluasan lain, ungkapnya, akan dibangun sistem angkutan massal berupa kereta api. Pembangunannya sendiri dimulai pada tahun 2013 dan selesai 2017. Tak hanya itu, Raja berencana memoles ulang sistem daur ulang sampah dengan membangun sistem pembuangan sampah modern dan sistem pemantauan keamanan di utara Masjid.
Dalam perkembangnya, Makkah tengah menghadapi tantangan yang signifikan seperti kemacetan. Kondisi itu, tidak terlepas dari peningkatan jumlah jamaah haji setiap tahunnya. Disaat bersamaan, penduduk Mekkah juga berkembang pesat dan diperkirakan naik dua kali lipat menjadi tiga juta jiwa pada tahun 2035.
REPUBLIKA.CO.ID, Wakil Presiden Urusan Dua Masjid Suci, Arab Saudi, Muhammad Al-Khozaim mengatakan bangunan baru akan terhubung dengan bangunan lama melalui jembatan. Bangunan baru itu juga akan dilengkapi dengan sistem pendingin udara dan eskalator.
“Raja juga berencana untuk memperluas mataf (area lokasi jamaah mengelilingi kabah) dan menyediakan pendingin udara di semua bagian Masjidil Haram,” katanya seperti dikutip Arabnews, Kamis (18/8).
Al-Khozaim menambahkan Masaa, jalan yang menghubungkan antara bukit Safa dan Marwa turut diperluas. Dengan demikian, Masaa dapat mengakomodasi 118.000 jamaah per jam setelah sebelumnya hanya mampu mengakomodasi 44.000 jamaah per jam.
Perluasan lain, ungkapnya, akan dibangun sistem angkutan massal berupa kereta api. Pembangunannya sendiri dimulai pada tahun 2013 dan selesai 2017. Tak hanya itu, Raja berencana memoles ulang sistem daur ulang sampah dengan membangun sistem pembuangan sampah modern dan sistem pemantauan keamanan di utara Masjid.
Dalam perkembangnya, Makkah tengah menghadapi tantangan yang signifikan seperti kemacetan. Kondisi itu, tidak terlepas dari peningkatan jumlah jamaah haji setiap tahunnya. Disaat bersamaan, penduduk Mekkah juga berkembang pesat dan diperkirakan naik dua kali lipat menjadi tiga juta jiwa pada tahun 2035.
Proyek pembangunan Masjidil Haram yang tengah berlangsung. Proyek ini
untuk meluaskan area masjid agar bisa menampung total 1,2 juta jamaah
per waktu shalat.
No comments:
Post a Comment