Thursday, August 4, 2011

Nasehat Syaikh Firkuz Seputar Tragedi Palestina

Segala puji hanyalah milik Alloh Pemelihara alam semesta. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada orang yang Allôh utus sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta, keluarga, sahabat dan saudara-saudara beliau sampai hari kiamat. Amma ba’du :
Sesungguhnya kejadian tragis yang menyedihkan dan peristiwa berdarah yang memilukan, yang dialami penduduk Jalur Gaza dan negeri Palestina baru-baru ini, merupakan mata rantai yang berkaitan erat dengan rangkaian program zionisme dan rencana-rencana mereka untuk menyebarkan chaos (kekacauan), membangkitkan fitnah dan keburukan  di tengah-tengah bangsa Palestina dan negeri mereka, bahkan kepada seluruh kaum muslimin yang disertai dengan teror pemikiran dan militer. Dengan disokong dan dibantu oleh negara adidaya di dalam merealisasikan program-program mereka yang bertujuan untuk melemahkan kekuatan kaum muslimin dan mencerai-beraikan barisan bangsa Palestina serta untuk mematahkan keinginan bangsa Palestina dan melunakkan keadaan mereka.
Sesungguhnya pengelola situs Syaikh Muhammad ‘Alî Firkûs hafizhahullâhu dengan penuh kesedihan dan duka cita, mengikuti berita yang telah dan tengah berlangsung terhadap saudara-saudara kita kaum muslimin di negeri Palestina terutama di Jalur Gaza, yang ditimpa kesengsaraan, bencana, pembantaian, pencerai-beraian, penghancuran, pengemboman dan selainnya, yang mana ini semua merupakan pelaksanaan program permusuhan dan rencana teror Yahudi, yang dibantu oleh aliansinya di dalam kejahatan, baik dengan bantuan fisik, personel dan spirituil. Ini semua mencerminkan kedengkian yang selama ini disembunyikan oleh kebanyakan kaum kafir terhadap kaum muslimin.
Bertolak dari kewajiban ukhuwwwah îmanîyah (persatuan iman), maka sesungguhnya sikap syar’î yang harus diambil oleh kaum muslimin adalah, berdiri bersama saudara-saudara mereka bangsa Palestina di dalam menghadapi musibah, kesulitan dan kesedihan ini. Sebagai pengamalan firman Allôh Ta’âlâ :
﴿إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ﴾
Sesungguhnya kaum mukminin itu bersaudara.” (QS al-Hujurât : 10)
Dan mencintai apa yang ada pada mereka sebagaimana ia mencintai yang ada padanya serta membenci musibah yang menimpa mereka sebagaimana ia membenci jika menimpa dirinya, sebagaimana dalam sabda Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam :
«لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ»
“Tidaklah beriman salah seorang dari kalian sehingga ia mencintai apa yang ada pada diri saudaranya sebagaimana ia mencintai yang ada pada dirinya sendiri.” (Dikeluarkan oleh al-Bukhârî di dalam Kitâbul Îmân, bab minal îmani an yuhibba li-akhîhi ma yuhibba linafsihi (13) dan Muslim (170) dari hadits Anas Radhiyallâhu ‘anhu)
Dan sabda beliau Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam :
«مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَىٰ مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى»
“Perumpaan orang-orang beriman di dalam kasih sayang, kecintaan dan kelemahlembutan bagaikan tubuh yang satu. Jika salah satu anggota tubuhnya mengeluh kesakitan maka akan menyebabkan seluruh tubuh menjadi terjaga dan demam.” (Dikeluarkan oleh al-Bukhârî dalam Kitâbul Adab, bab Rahmatun Nâs wal Bahâ`im (5665) dan Muslim dalam Kitâbul Bir wash Shilah (6586) dari Nu’mân bin Basyîr Radhiyallâhu ‘anhu)
Dan sabda beliau Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam :
«المؤمنُ للمؤمنِ كالبُنيانِ يشُدُّ بعضُهُ بعضاً»
“Mukmin satu dengan lainnya bagaikan satu bangunan yang saling menguatkan satu dengan lainnya.” (Dikeluarkan oleh al-Bukhârî dalam Kitâbul Mazhâlim, bab Nashrul Mazhlûm (2314) dan Muslim dalam Kitâbul Birr wash Shilah (6585) dari Abû Mûsâ al-Asy’arî Radhiyallâhu ‘anhu).
Sikap yang syar’î ini menyerukan untuk saling bekerjasama di dalam menolong mereka dengan kejujuran dan keikhlasan, dalam rangka untuk menghilangkan permusuhan dan mengangkat kezhaliman, kesusahan dan penindasan terhadap mereka. Semuanya ini menurut kesanggupan dan kemampuannya, baik itu dengan memberikan pertolongan fisik dengan menjadi sukarelawan logistik dan medis dan memperkuat barisan mereka, ataupun memberikan pertolongan maknawi dengan cara mencari dukungan dan pertolongan tentang urusan mereka dengan berbicara secara khusus maupun umum, baik di konferensi-konferensi dan pertemuan kenegaraan, daerah, wilayah atau internasional.
Termasuk pula pertolongan maknawi adalah menghadap kepada Alloh Ta’âlâ dengan mendoakan bagi mereka supaya Alloh menghilangkan kesusahan, kesedihan, kesengsaraan dan kepiluan mereka, mengangkat bencana dan kesulitan mereka, memperbaiki keadaan mereka, memenuhi cita-cita mereka, mempersatukan barisan mereka dan meluruskan ucapan dan perbuatan mereka kepada apa yang dicintai dan diridhai Alloh. Karena sesungguhnya, kembali kepada Allôh Ta’âlâ dengan keikhlasan, kejujuran dan ketakwaan, dan memohon pertolongan kepada-Nya dengan kesabaran dan sholat, disertai dengan mempersiapkan kekuatan materi dan bermusyawarah dengan para ulama yang lurus, maka ini merupakan faktor terbesar diraihnya kemenangan, diturunkannya rahmat, diangkatnya bencana dan diperolehnya taufiq dan kelurusan.
Demikianlah. Sebagai penutup, kami menasehatkan saudara-saudara kami di Palestina supaya mereka mempersatukan kalimat mereka di atas kebenaran, mengokohkan kekuatan mereka, menyatukan upaya mereka dan mempersatukan barisan mereka, dan supaya mereka bisa menyeleksi antara kawan dan lawan, antara buruk dan baik, sehingga barisan mereka menjadi barisan yang kokoh di dalam menghadapi musuh mereka, yang senantiasa berupaya merebut tanah mereka, dan senantiasa melaksanakan rencana-rencana dan program kejahatan dan permusuhan mereka.
Kami memohon kepada Allôh Ta’âlâ yang Maha Tinggi lagi Maha Berkuasa, agar memperbaiki keadaan kaum muslimin di Palestina dan Iraq, serta seluruh negeri Islam lainnya. Agar mempersatukan kalimat mereka di atas tauhid, ketakwaan dan agama, menghilangkan ujian yang menimpa mereka, meluruskan langkah mereka, dan menolong mereka dari musuh-musuh Islam dan kaum muslimin. Ya Alloh, jadikanlah tipu daya musuh-musuh-Mu itu sebagai bumerang bagi mereka, dan kami memohon perlindungan kepada-Mu, Ya Alloh, dari kejahatan mereka.
Inilah akhir seruan kami, segala puji hanyalah milik Allôh Pemelihara alam semesta. Semoga Shalawat senantiasa tercurahkan kepada Muhammad, keluarga, sahabat dan saudara-saudara beliau hingga hari kiamat.
Al-Jazair, 6 Muharram 1430 H/3 Januari 2009


Artikel Terkait: