Menurut Junaedi saat mampir
di Makassar, Sulsel, Jumat (12/8), dengan bersepeda motor dia sudah tiga kali menunaikan ibadah umrah.
Pertama pada 2006 silam, saat menggunakan Supra 125 dan berangkat tanpa sponsor alias kemauan sendiri. Kedua pada 2007, saat menggunakan Honda Vario Vario casting wheel (CW). Ketiga, menggunakan CS1.
Perjalanan melaksanakan umrah, kata Junaedi, menjadi bagian menjelajah 40 negara di Asia. Diawali di Batam menyeberang ke Singapura. Rute ini kemudian dilanjutkan menuju ke Malaysia, Thailand, Myanmar, Laos, Vietnam, Pakistan dan kemudian India. Selanjutnya, melakukan perjalanan darat masuk ke Arab Saudi.
“Saya hanya menghabiskan uang umroh sekitar Rp4 jutaan, dengan waktu tiga mingguan,” ungkapnya.
Bagi suami Arini Mulyani ini, perjalanan menjadi lancar karena semua persyaratan untuk masuk ke sebuah negara terpenuhi termasuk kelengkapan berkendara. “Semua sudah lengkap pak, ada SIM yang berlaku internasional, ada surat dukungan dari departemen terkait. Ada juga surat untuk masuk ke negara tujuan. Semua saya urus di konsulat di Jakarta sebelum berangkat,” terang Junaedi mengoleksi sejumlah merek kendaraan roda di kediamannya.
Dalam setiap daerah yang dilalui, Junaedi mengaku bukan tanpa masalah. Di Aceh misalnya, pernah diadang orang bersenjata modern lengkap. Matiknya bahkan, sudah enam kali berganti ban dan kampas rem. Termasuk mencopot angka kilometer motornya di Mongolia China, karena angkanya sudah menujukkan 99.999. “Saya copot itu pasti kembali ke nol. Sekalian saya museumkan,” ungkap Junaedi yang menyebut angka Rp250 juta untuk keliling beberapa negara tersebut.
Junaedi sendiri sudah merencanakan untuk menjelajah 40 negara di dunia dengan CBR250 R nantinya. Yakni di Asia, Afrika dan Eropa.
Kendatanganya ke Makassar untuk ketiga kalinya ini, merupakan rangkaian jelajahnya pada 18 negara di Asia.
Jun sejak 2006 melakukan perjalanan keliling Indonesia dengan inisiatif sendiri. Pada 2007, menggunakan Vario, selanjutnya 2008 mengendarai CS1. Saat bertemu wartawan Upeks di Kantor Wilayah PT Astra International Tbk, Honda Makassar, kembali menggunakan motor Honda, yakni varian matik Vario Tehno CBS .
“Honda lebih teruji dalam perjalanan jauh,” kata Junaedi memberi alasan touringnya menggunakan sepeda motor bertagline One Heart.
Perjalanan lelaki yang punya keluarga di Kajuara, Kabupaten Bone ini, diawali 19 Juli 2010 di Kota Jakarta, rencananya akan berakhir di Jakarta Oktober mendatang. “Tapi sebelum Oktober sudah selesai,” ungkap alumni Universitas Padjajaran ini.
Untuk 33 provinsi di Indonesia, tinggal menyisakan daratan Sulawesi, yakni Sultra, Sulteng, Gorontalo dan Sulut. Rencananya, Minggu (14/8) besok, akan meninggalkan Makassar untuk menuntaskan touringnya kemudian kembali ke Jakarta.
Kepala Wilayah PT Astra International Tbk, Honda Makassar Ronaldo Widjaja, mengaku salut dengan semangat touring yang dimiliki Junaedi Arief.”Saya hanya berterima kasih kepada Junaedi yang telah menguji ketahanan produk Honda,” tandasnya.
Pertama pada 2006 silam, saat menggunakan Supra 125 dan berangkat tanpa sponsor alias kemauan sendiri. Kedua pada 2007, saat menggunakan Honda Vario Vario casting wheel (CW). Ketiga, menggunakan CS1.
Perjalanan melaksanakan umrah, kata Junaedi, menjadi bagian menjelajah 40 negara di Asia. Diawali di Batam menyeberang ke Singapura. Rute ini kemudian dilanjutkan menuju ke Malaysia, Thailand, Myanmar, Laos, Vietnam, Pakistan dan kemudian India. Selanjutnya, melakukan perjalanan darat masuk ke Arab Saudi.
“Saya hanya menghabiskan uang umroh sekitar Rp4 jutaan, dengan waktu tiga mingguan,” ungkapnya.
Bagi suami Arini Mulyani ini, perjalanan menjadi lancar karena semua persyaratan untuk masuk ke sebuah negara terpenuhi termasuk kelengkapan berkendara. “Semua sudah lengkap pak, ada SIM yang berlaku internasional, ada surat dukungan dari departemen terkait. Ada juga surat untuk masuk ke negara tujuan. Semua saya urus di konsulat di Jakarta sebelum berangkat,” terang Junaedi mengoleksi sejumlah merek kendaraan roda di kediamannya.
Dalam setiap daerah yang dilalui, Junaedi mengaku bukan tanpa masalah. Di Aceh misalnya, pernah diadang orang bersenjata modern lengkap. Matiknya bahkan, sudah enam kali berganti ban dan kampas rem. Termasuk mencopot angka kilometer motornya di Mongolia China, karena angkanya sudah menujukkan 99.999. “Saya copot itu pasti kembali ke nol. Sekalian saya museumkan,” ungkap Junaedi yang menyebut angka Rp250 juta untuk keliling beberapa negara tersebut.
Junaedi sendiri sudah merencanakan untuk menjelajah 40 negara di dunia dengan CBR250 R nantinya. Yakni di Asia, Afrika dan Eropa.
Kendatanganya ke Makassar untuk ketiga kalinya ini, merupakan rangkaian jelajahnya pada 18 negara di Asia.
Jun sejak 2006 melakukan perjalanan keliling Indonesia dengan inisiatif sendiri. Pada 2007, menggunakan Vario, selanjutnya 2008 mengendarai CS1. Saat bertemu wartawan Upeks di Kantor Wilayah PT Astra International Tbk, Honda Makassar, kembali menggunakan motor Honda, yakni varian matik Vario Tehno CBS .
“Honda lebih teruji dalam perjalanan jauh,” kata Junaedi memberi alasan touringnya menggunakan sepeda motor bertagline One Heart.
Perjalanan lelaki yang punya keluarga di Kajuara, Kabupaten Bone ini, diawali 19 Juli 2010 di Kota Jakarta, rencananya akan berakhir di Jakarta Oktober mendatang. “Tapi sebelum Oktober sudah selesai,” ungkap alumni Universitas Padjajaran ini.
Untuk 33 provinsi di Indonesia, tinggal menyisakan daratan Sulawesi, yakni Sultra, Sulteng, Gorontalo dan Sulut. Rencananya, Minggu (14/8) besok, akan meninggalkan Makassar untuk menuntaskan touringnya kemudian kembali ke Jakarta.
Kepala Wilayah PT Astra International Tbk, Honda Makassar Ronaldo Widjaja, mengaku salut dengan semangat touring yang dimiliki Junaedi Arief.”Saya hanya berterima kasih kepada Junaedi yang telah menguji ketahanan produk Honda,” tandasnya.
Sumberr: http://www.ujungpandangekspres.com
No comments:
Post a Comment