Sunday, August 21, 2011

Pemegang Kunci Kakbah

MAKKAH, Boleh jadi posisi inilah yang diimpikan banyak umat Islam, yakni sebagai pemegang kunci Kakbah. Maklum saja, jabatan itu diberikan langsung oleh Nabi Muhammad SAW setelah menguasai Makkah ketika itu.


Setelah menghancurkan semua berhala dalam Kakbah dan bangunan itu disucikan, Nabi Muhammad lantas menyerahkan kunci-kunci pintu Kakbah kepada Usman bin Taha dan Shaibah, sepupu sahabat Usman bin Affan RA. “Kunci ini akan tetap Anda pegang hingga hari kiamat,” kata Nabi.

Saat ini, kunci Kakbah itu dipegang oleh keturunan Shaibah, yakni Syekh Abdul Qadir bin Taha al-Shaibi. Baru-baru ini, Syekh Abdul Qadir menerima kunci Kakbah karena menjadi orang tertua di keluarga keturunan Shaibah. Ia bertanggung jawab untuk membuka dan menutup pintu Kakbah serta mencuci bangunan yang dibuat oleh Nabi Ibrahim itu.

“Kunci-kunci ini harus dipegang oleh anggota tertua keluarga. Kunci tidak diturunkan berdasarkan ahli waris. Bisa jadi (setelah ini) dipegang sepupu saya. Hanya usia menentukan siapa yang akan memegang kunci-kunci. Karena aku anggota tertua dalam keluarga, saya memiliki kunci,” kata Syekh Abdul Qadir seperti dilansir Saudi Gazette, Sabtu (20/8).

Ia mengatakan Kakbah disucikan dua kali setahun, yakni pada 15 Muharam dan permulaan bulan Syaban. Acara ini biasanya dihadiri raja Arab Saudi atau Emir Makkah Pangeran Khalid al-Faisal, dan para pejabat penting.

Syekh Abdul Qadir mengatakan, lantai Kakbah dari marmer berwarna putih dan sebagian dindingnya juga dilapisi marmer. Di dalamnya terdapat sebuah hijab berwarna hijau, emas, dan Pintu Tobat. Pintu ini terbuat dari emas dan menuju ke atap Kakbah.

Ia mengungkapkan di dalam Kakbah terdapat sebuah ubin berwarna gelap yang merupakan tempat Nabi Muhammad meletakkan kepalanya ketika letih. Terdapat pula sejumlah lampu dari zaman Kekaisaran Ottoman terbuat dari tembaga, perak, dan gelas berhiaskan ayat-ayat Alquran.

Syekh Abdul Qadir menjelaskan kain penutup Kakbah (Kiswah) awalnya dibuat di Mesir. Namun setelah kerajaan Arab Saudi berdiri, raja pertama Abdul Aziz membuat pabrik yang memproduksi Kiswah.

Ia menyebutkan tempat tinggal juru kunci Kakbah tadinya di Gunung Safa, dekat Masjidilharam. Namun setelah dibongkar akibat proyek perluasan masjid, kediaman Syekh Abdul Qadir dipindah ke kawasan Aziziyah, letaknya lebih jauh dari Kakbah.

Ia berharap pemerintah memberikan rumah yang jaraknya dekat dengan Kakbah. “Tahun ini saya menyewa sebuah kamar hotel agar bisa dekat ke Kakbah. Kami biasa tinggal dekat Kakbah dan tidak ingin jauh,” ujarnya. (SURYA/ono/saudi gazette) TRIBUNJAMBI.COM -


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment