Segala sanjungan hanyalah milik Alloh semata. Sholawat dan
Salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarga
dan sahabat beliau serta siapa saja yang loyal kepada beliau. Amma Ba’du :
Telah kita ketahui bersama, bahwa apa yang menimpa saudara kita di
Jalur Gaza berupa blokade ekonomi yang berlangsung semenjak dua tahun
yang lalu[1],
dan selama dua hari ini tersingkaplah awan kelam tipu daya dan
kejahatan pun menjadi semakin jelas, yang mana hal ini disebabkan negeri
Yahudi telah melaksanakan kesepakatan dan berkomplot dengan
negara-negara kafir dan agen-agen mereka di wilayah/distrik (di
Palestina) untuk melakukan pembantaian yang telah menghancurkan
saudara-saudara kita yang teraniaya lagi lemah di jalur Gaza.
Lantas, apakah setelah ini masih mungkin kita mau menyerukan
normalisasi keadaan dan tempat yang aman dari para pencaplok (Yahudi)
yang melampaui batas ini? Hal ini sungguh merupakan musibah yang besar,
tidak boleh kaum muslimin berdiam diri dan menelantarkan
saudara-saudaranya (di Palestina) begitu saja. Karena sesungguhnya, kaum
muslimin itu bagaikan tubuh yang satu, seorang muslim wajib bergembira
dengan kegembiraan saudaranya dan bersedih dengan kesedihan saudaranya.
Wajib bagi seorang muslim untuk menolong saudaranya seislam dan
menunjukkan solidaritasnya di kala sengsara.
Berkenaan dengan musibah ini, kami mengarahkan kepada saudara-saudara
kami kaum muslimin di Gaza, untuk mempersenjatai dirinya dengan
kesabaran dan ketakwaan, karena sesungguhnya Alloh itu
مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ
“beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat ihsan.” (QS an-Nahl : 128)
Barangsiapa yang Alloh besertanya, maka tidak ada tipu daya musuh
yang dapat mendatangkan kemudharatan kepadanya sedikitpun. Alloh Ta’ala
berfirman :
وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا
“Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu.” (QS Ali ‘Imrân : 120)
Dan diantara buah dari kesabaran dan ketakwaan adalah sikap tawakkal
kepada Alloh yang sebenarnya, menyerahkan segala urusan hanya kepada
Alloh, memohon pertolongan kepada-Nya, dan berdoa dengan menyandarkan
diri hanya kepada-Nya, semua ini sebagai bentuk realisasi perintah Alloh
yang berfirman :
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“berdoalah kepada-Ku niscaya Aku kabulkan” (QS Ghâfir : 40)
Dan juga ini merupakan bentuk peneladanan terhadap Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam, dimana mereka mengatakan sebagaimana yang dikatakan Nabi :
اللهم منزل الكتاب ومجري السحاب وهازم الأحزاب اهزمهم وانصرنا عليهم
“Ya Alloh yang menurunkan al-Kitab, yang menggerakkan awan dan yang
mengalahkan pasukan (musuh), kalahkanlah mereka dan menangkanlah kami
atas mereka.”
Kami juga memberikan arahan kepada saudara-saudara kami kaum muslimin
pada umumnya, untuk mengingat hak-hak persaudaraan Islam. Alloh Ta’ala
berfirman :
إنما المؤمنون إخوة
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara” (QS al-Hujurât : 10)
Nabi ‘Alayhi ash-Sholâtu was Salâm bersabda :
مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم مثل الجسد إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى
“Perumpaan orang-orang beriman di dalam kasih sayang, kecintaan dan
kelemahlembutan bagaikan tubuh yang satu. Jika salah satu anggota
tubuhnya mengeluh kesakitan maka akan menyebabkan seluruh tubuh menjadi
demam dan terjaga.”
Di antara hak mereka pula yang wajib kita tunaikan adalah, menolong
mereka dan berupaya dengan sungguh-sungguh untuk menghilangkan
kezhaliman yang menimpa mereka dengan berbagai cara yang dimungkinkan.
Diantara cara terbesar dalam hal ini adalah dengan menghadap Alloh
Ta’ala dengan do’a.
Diantara bentuk pertolongan terhadap mereka pula adalah memberikan
bantuan materi dan maknawi kepada mereka, semuanya menurut
kesanggupannya. Kepada para penguasa, wajib bagi mereka memberikan
pertolongan dengan kemampuan yang lebih besar. Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
انصر أخاك ظالماً أو مظلوماً
“Tolonglah saudaramu yang melakukan penganiayaan dan yang dianiaya.”
Wajib atas kaum muslimin, baik penguasa maupun rakyatnya, supaya
berhati-hati dari menelantarkan saudara-saudara mereka yang lemah lagi
teraniaya. Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
ما من امرئ يخذل امرءاً مسلماً في موطن ينتقص فيه من عرضه وينتهك فيه من حرمته إلا خذله الله تعالى في موطن يحب فيه نصرته
“Tidaklah seorang muslim itu menelantarkan muslim lainnya di tempat
yang di dalamnya kemuliaannya direndahkan dan kehormatannya dilecehkan,
melainkan Alloh Ta’ala akan menelantarkannya di tempat yang ia senang
ditolong di dalamnya.” Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu
Dawud.
Menolong itu tidak cukup dengan hanya sekedar ikut merasakan sedih
dan pengingkaran belaka. Namun haruslah disertai dengan perbuatan nyata
di dalam memberikan pertolongan. Diantaranya bentuknya adalah, penguasa
Mesir hendaknya membuka persimpangan Refah[2]
untuk selama-lamanya. Jika mereka menutupnya di saat sulit seperti ini,
maka ini dianggap sebagai bentuk penelantaran dan akan mewujudkan
tujuan musuh.
Kami memohon kepada Alloh untuk mengangkat kesulitan dan bencana ini
dari penduduk Gaza dan dari setiap kaum yang teraniaya, dan menurunkan
siksa-Nya kepada kaum yang berlaku jahat. Kami juga memohon kepada Alloh
untuk memperbaiki keadaan kaum muslimin, karena sesungguhnya Alloh itu
adalah penolong dan mampu untuk berbuat demikian. Semoga Sholawat,
salam dan keberkahan senantiasa terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad,
keluarga dan seluruh sahabat beliau. (Abu Salma)
Sumber : http://shrajhi.com/?Cat=3&SID=9861
[1]
IHRC (Islamic Human Rights Comission) atau Komisi Islam Hak Asasi
Manusia, melaporkan bahwa aksi pemblokadean terhadap penduduk Gaza
menyebabkan terbentuknya kamp-kamp konsentrasi terbesar di dunia.
Sungguh suatu hal tak terperikan bagaimana penduduk Gaza mengalami
kelaparan dan kedinginan akibat dari blokade ini. Yahudi keparat telah
menutup jalur bantuan makanan, obat-obatan dan lainnya selama rentang
waktu dua tahun ini dan telah melanggar konsensus Jenewa. Yahudi telah
melakukan tindakan kejahatan kemanusiaan terbesar terhadap warga
Palestina. (http://www.ihrc.org.uk/show.php?id=3813). Pent.
[2]
Persimpangan Refah atau Refah Crossing, adalah sebuah jalur
persimpangan yang bersambung dengan Gaza dan berbatasan dengan Mesir
yang berada di luar wilayah kendali Yahudi. Dengan dibukanya
persimpangan ini, bantuan kemanusiaan dapat masuk dan para pengungsi
juga dapat menyelamatkan diri dari kebiadaban bangsa Yahudi. Namun
sayangnya, pemerintah Mesir menutup jalur ini. Penguasa kaum muslimin,
terutama pemerintah Mesir harus membuka jalur ini dengan segera dan
tanpa syarat, sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama muslim. Pent
http://abusalma.net