Monday, August 8, 2011

Muslim yang tinggal di atas lantai 80 harus menambah 2 menit dari waktu buka.

 
Seorang ulama di Dubai, Uni Emirat Arab, menilai umat muslim yang tinggal di gedung-gedung pencakar langit memiliki waktu puasa lebih panjang. Mereka harus menunggu waktu berbuka lebih lama dari orang lain yang tinggal tak jauh dari tanah.

Ulama bernama Mohammed al-Qubaisi itu mengatakan, Muslim yang tinggal di atas lantai 80 harus menambah dua menit dari waktu buka yang ditetapkan. Sementara mereka yang tinggal di lantai ke-150 ke atas harus menunggu tiga menit. Alasannya mereka bisa melihat matahari lebih lama dari mereka yang tinggal di atas tanah.

Al-Qubaisi menambahkan, aturan ini juga berlaku untuk muslim yang bepergian menggunakan pesawat terbang. Begitu pula untuk orang yang tinggal di pegunungan, mereka buka puasa setelah orang-orang di dataran berbuka.

Saran Al-Qubaisi itu penting bagi umat Muslim di Dubai, yang memiliki banyak gedung pencakar langit. Dubai bahkan memiliki gedung yang kini berstatus tertinggi di dunia, Burj Khalifa. Diresmikan pada 4 Januari 2010, gedung ini memiliki 160 lantai dan memiliki ketinggian 828 meter.

Hingga saat ini, Burj Khalifa adalah bangunan tertinggi di dunia yang pernah dibuat oleh manusia. Ketinggiannya mengalahkan Taipei 101.

Namun, reputasi Burj Khalifa sebagai 'yang tertinggi' diperkirakan tak lama lagi. Gedung yang jauh lebih tinggi direncanakan akan dibangun di Arab Saudi. Namanya, Kingdom Tower.

Gedung itu akan memiliki ketinggian 1.000 meter alias 1 kilometer. Menara ini akan meliputi hotel, apartemen, perkantoran, kondominium mewah, dan observatorium tertinggi di dunia. Luasnya 500.000 meter persegi. (AP)
Sumber :  VIVAnews

Artikel Terkait: