Selema
bekerja sebagai sopir, Zaenal selain sudah keliling Arab Saudi juga
sudah mengantar majikannya ke Kuwait, Oman dan Mesir. Zaenal
menceritakan, dengan mengajak istrinya bekerja ia merasa kerasan bekerja
di Arab Saudi. Bahkan ia berharap kontraknya bisa diperpanjang hingga 4
tahun mendatang.
Jakarta, BNP2TKI (15/8): Meski sempat memiliki usaha bengkel motor di
Jalan Desa Pabuaran, RT. 01/ 02 Pasar Kemis, Tangerang, namun pendapatan
dengan bekerja di Arab Saudi masih lebih bagi Zaenal Iskandar (38).
Apalagi jika gaji yang didapat itu dikumpulkan dengan gaji istrinya,
Janis (29) tentu jumlahnya akan lebih banyak.
Sekedar hidup, dari
bengkel motornya yang kini ia serahkan kepada saudaranya per hari Rp100
ribu memang ia bisa dapatkan. Namun, Zaenal punya cita-cita ke depan,
yaitu mengembangkan usahanya lebih baik lagi. Karena alasan itulah, pada
2009, Zaenal memutuskan untuk bekerja ke Arab Saudi dengan mengajak
istrinya.
“Bekerja di Arab Saudi selain untuk mengumpulkan modal
kembali membuka bengkel motor juga untuk niat ibadah haji,” ujar Zaenal
saat ditemui di Gedung Pendataan Kepulangan TKI (GPK), Selapajang,
Tangerang, Sabtu (13/8).
Zaenal dan Janis mengakui baru pertama
kali ke Arab Saudi (2009-2011). Keduanya beruntung mendapat majikan yang
baik , Fauzi Bachim, yang bekerja pada perusahaan minyak Aramco. Karena
bekerja bagus, keduanya mendapat perpanjangan kontrak selama 2 tahun ke
depan (2011-2013).
“Pada 2010, saya dapat bonus haji akbar sementara istri saya baru bisa umrah,” kenang Zaenal bangga.
Tiket
pulang perginya, kata Zaenal,dibayar oleh majikannya. Selama 2 tahun
ini, gaji Zaenal untuk biaya rutin putranya , Zain Bin Zaenal (3) yang
kini tinggal di Tangerang bersama neneknya.
Selain itu, Zaenal juga memberikan sebagian rejekinya untuk 3 orang anak yatim darikakaknya di Jambi.
“Kami
pulang karena mendapat cuti 1 bulan,” tutur Zaenal yang bahagia
mendapat kesempatan berfoto dengan Kepala Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat ketika
melakukan inspeksi mendadak kesiapan angkutan pemulangan di Selapajang,
Sabtu (16/7).
Ketika berdialog dengan Zaenal, Kepala BNP2TKI memberi apresiasi karena bisa mengajak istrinya bekerja dan tinggal serumah.
“Idealnya, memang jika wanita bekerja ke luar negeri ada suami yang ikut kerja dengannya,” papar Jumhur.
Zaenal
menyadari meski tinggal serumah dengan istrinya, majikannya melarang
dia untuk memiliki anak. Kalau sempat istrinya hamil, majikannya
mengancam akan memulangkannya.
Di Jeddah, Zaenal bekerja sebagai
sopir pada keluarga Fauzi. Sementara istrinya, Janis bekerja sebagai
penata laksa rumah tangga. Sebagai sopir dia mendapatkan gaji per bulan
sebesar 1.000 Riyal, sedangkan istrinya 800 Riyal.
Selema bekerja sebagai sopir, Zaenal selain sudah keliling Arab Saudi juga sudah mengantar majikannya ke Kuwait, Oman dan Mesir.
Zaenal
menceritakan, dengan mengajak istrinya bekerja ia merasa kerasan
bekerja di Arab Saudi. Bahkan ia berharap kontraknya bisa diperpanjang
hingga 4 tahun mendatang.
“Saya butuh modal yang cukup untuk mengembangkan usaha bengkel motor di Tangerang atau Jakarta,” papar Zaenal. (Zul)
No comments:
Post a Comment