Thursday, August 18, 2011

Zaenal, Ke Arab Saudi untuk Tambah Modal Bisnis

Zaenal, Ke Arab Saudi untuk Tambah Modal Bisnis 
Selema bekerja sebagai sopir, Zaenal selain sudah keliling Arab Saudi juga sudah mengantar majikannya ke Kuwait, Oman dan Mesir. Zaenal menceritakan, dengan mengajak istrinya bekerja ia merasa kerasan bekerja di Arab Saudi. Bahkan ia berharap kontraknya bisa diperpanjang hingga 4 tahun mendatang.


Jakarta, BNP2TKI (15/8): Meski sempat memiliki usaha bengkel motor di Jalan Desa Pabuaran, RT. 01/ 02 Pasar Kemis, Tangerang, namun pendapatan dengan bekerja di Arab Saudi masih lebih bagi Zaenal Iskandar (38). Apalagi jika gaji yang didapat itu dikumpulkan dengan gaji istrinya, Janis (29) tentu jumlahnya akan lebih banyak.
Sekedar hidup, dari bengkel motornya yang kini ia serahkan kepada saudaranya per hari Rp100 ribu memang ia bisa dapatkan. Namun, Zaenal punya cita-cita ke depan, yaitu mengembangkan usahanya lebih baik lagi. Karena alasan itulah, pada 2009, Zaenal memutuskan untuk bekerja ke Arab Saudi dengan mengajak istrinya.
“Bekerja di Arab Saudi selain untuk mengumpulkan modal kembali membuka bengkel motor juga untuk niat ibadah haji,” ujar Zaenal saat ditemui di Gedung Pendataan Kepulangan TKI (GPK), Selapajang, Tangerang, Sabtu (13/8).
Zaenal dan Janis mengakui baru pertama kali ke Arab Saudi (2009-2011). Keduanya beruntung mendapat majikan yang baik , Fauzi Bachim, yang bekerja pada perusahaan minyak Aramco. Karena bekerja bagus, keduanya mendapat perpanjangan kontrak selama 2 tahun ke depan (2011-2013).
“Pada 2010, saya dapat bonus haji akbar sementara istri saya baru bisa umrah,” kenang Zaenal bangga.
Tiket pulang perginya, kata Zaenal,dibayar oleh majikannya. Selama 2 tahun ini, gaji Zaenal untuk biaya rutin putranya , Zain Bin Zaenal (3) yang kini tinggal di Tangerang bersama neneknya.
Selain itu, Zaenal juga memberikan sebagian rejekinya untuk 3 orang anak yatim darikakaknya di Jambi.
“Kami pulang karena mendapat cuti 1 bulan,” tutur Zaenal yang bahagia mendapat kesempatan berfoto dengan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat ketika melakukan inspeksi mendadak kesiapan angkutan pemulangan di Selapajang, Sabtu (16/7).
Ketika berdialog dengan Zaenal, Kepala BNP2TKI memberi apresiasi karena bisa mengajak istrinya bekerja dan tinggal serumah.
“Idealnya, memang jika wanita bekerja ke luar negeri ada suami yang ikut kerja dengannya,” papar Jumhur.
Zaenal menyadari meski tinggal serumah dengan istrinya, majikannya melarang dia untuk memiliki anak. Kalau sempat istrinya hamil, majikannya mengancam akan memulangkannya.
Di Jeddah, Zaenal bekerja sebagai sopir pada keluarga Fauzi. Sementara istrinya, Janis bekerja sebagai penata laksa rumah tangga. Sebagai sopir dia mendapatkan gaji per bulan sebesar 1.000 Riyal, sedangkan istrinya 800 Riyal.
Selema bekerja sebagai sopir, Zaenal selain sudah keliling Arab Saudi juga sudah mengantar majikannya ke Kuwait, Oman dan Mesir.
Zaenal menceritakan, dengan mengajak istrinya bekerja ia merasa kerasan bekerja di Arab Saudi. Bahkan ia berharap kontraknya bisa diperpanjang hingga 4 tahun mendatang.
“Saya butuh modal yang cukup untuk mengembangkan usaha bengkel motor di Tangerang atau Jakarta,” papar Zaenal. (Zul)


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment