Permintaan air zamzam mencapai level puncak saat Ramadan. Di Jeddah, perusahaan air setempat mempermudah pelayanan air zamzam dengan sistem pembelian otomatis menggunakan kartu magnetik.
“Bulan suci merupakan saat–saat permintaan air zamzam melonjak dan sejumlah besar pedagang mengerubungi sumber air,” kata Majid Al-Hassani, direktur proyek air zamzam Raja Abdullah, seperti dikutip dari Saudi Gazette.
Al-Hassani mengatakan bahwa sistem ini lebih efisien dibandingkan sistem manual. Penggunaan kartu elektronik ini juga akan mengurangi antrean masyarakat yang berburu air zamzam selama Ramadan. "Mempermudah jamaah umroh, peziarah, dan pengunjung Masjidil Haram mendapatkan air suci," katanya.
Dalam sistem baru ini, masyarakat bisa membeli kartu magnetik itu di 20 loket yang tersedia. Setiap pemilik kartu akan mendapat botol gratis yang bisa diisi air zamzam dari 42 mesin yang tersebar di sejumlah titik. "Cukup memasukkan kartu ke mesin, air zamzam akan mengalir," ujarnya.
Ada 30 orang penjual siap melayani, yang terbagi dalam tiga shift. Ada 11 konter penjualan yang dibuka setiap jam sibuk, dan enam konter yang buka setiap saat. Selain mereka, sistem ini juga melibatkan puluhan masyarakat setempat yang bekerja untuk memastikan suplai air zamzam dari Mekkah tak terhambat.
Gudang penyimpanan yang tersedia di Jeddah dapat menampung sebanyak 200 ribu botol berisi air zamzam setiap hari. Tempat penyimpanan yang bernilai 75 juta Riyal atau sekitar Rp171 miliar itu memiliki mesin pendingin dan alarm kebakaran dengan lima tingkat ruang penyimpanan. Tempat itu mampu mendistribusikan 1,5 juta botol berkapasitas 10 liter air zamzam.
Berdasar legenda yang menyebar, air zamzam ditemukan istri nabi Ibrahim, Siti Hajar, di sekitar Masjidil Haram, tepatnya di sebelah tenggara Ka’abah. Meminum air zamzam harus didahului dengan doa karena umat Islam meyakininya sebagai air suci pemberian Allah yang berkhasiat menghilangkan dahaga, mengenyangkan perut, dan menyembuhkan berbagai penyakit. (Rudy Bun)
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment