Thursday, August 18, 2011

Kreasi Toples Cantik Langganan sampai Arab Saudi

 
Sunarti Sain, Makassar

Toples yang diproduksi Lovely Collection ini biasa disebut toples kulit karena bahan bakunya yang memang didominasi kulit sintetis alias vinyl. Adalah Poppy Trisna Rusdi, ibu rumah tangga yang pertama kali memperkenalkan toples model vinyl ini. "Awalnya iseng hanya untuk koleksi pribadi. Eh pas dipajang di ruang tamu, ternyata banyak yang suka. Mulai dari keluarga, teman-teman, sampai akhirnya saya berpikir untuk memproduksinya sesuai pesanan, baik model maupun motif semuanya disesuaikan selera pelanggan," ujar Poppy yang ditemui di kediamannya, di Mangasa Village, Rabu, 10 Agustus.

Tahun 2008, Poppy memulai home industry miliknya. Tepatnya 14 Februari 2008. Itulah kenapa namanya Lovely Collection. "Harapannya sih semua produk yang kami buat ini benar-benar membuat rumah menjadi cantik dan penuh cinta," ujar Poppy yang didampingi Isma Azis Riu, sahabat sekaligus partner bisnisnya selama tiga tahun terakhir ini. Poppy yang mendesain model, dan berurusan dengan pengrajin di Jogjakarta, sementara Isma yang akrab disapa Chimot yang mengurus promosi dan pemasarannya.

"Alhamdulillah, koleksi berbagai produk kami ini sudah dikenal luas. Booming-nya bahkan dua tahun belakangan ini. Pelanggan kami tidak lagi didominasi warga Makassar tapi juga ada dari daerah seperti Palopo, Kendari, Kalimantan bahkan Malaysia dan Arab Saudi juga ada," ujar Poppy, mantan Branch Finance Manager di sebuah perusahaan finance besar di kota ini.

Model toples yang terus berkembang membuat Poppy tak henti berkreasi. Tahun ini toples yang best seller adalah motif kulit jeruk dengan desain 3 in 1 (toples, tempat tissue, dan wadah air mineral dalam satu paket). Warna-warna yang tersedia pun beragam. Ada Mysterious Black, Elegant Dark Brown, Shocking Yellow, Sweet Apple Green, Blue Marine, Minimalis Black n White, Romance Pink, Lady Purple, Snow White, Creamy Cream, dan Beauty Maroon. Sementara bahan vinyl-nya ada yang kulit jeruk, serat kayu, lucky hole, lorena, dan crocodile.

Selain pelanggan perorangan, odreran juga datang dari corporate besar. Tahun ini Poppy dan Chimot mengaku kewalahan menerima pesanan karena rata-rata corporate memesan dalam jumlah besar dengan desain yang berbeda pula. Kendalanya menurut Poppy masih di bagian produksi. Karena ini dikerjakan hand made makanya butuh waktu untuk penyelesaiannya. Apalagi Lovely Collection menggunakan jasa pengrajin di Jogja. Desain dan warna dikirim dari Makassar, pengrajin yang membuatnya di Jogja. Kemudian barang dikirim lagi ke Makassar dengan sistem port to port.

Tahun lalu, menurut Poppy, ia sudah berencana memakai pengrajin lokal untuk meminimalkan biaya pengiriman. Tapi lagi-lagi Poppy tidak menemukan pengrajin yang bisa menerjemahkan desain yang ia inginkan. "SDM pengrajin kita masih kurang. Tahun depan kalau memungkinkan saya berencana menghadirkan pengrajin dari Jogja untuk memberikan workshop di sini dan insya Allah kita juga sudah bisa memproduksinya di Makassar," jelas Poppy. Selain masalah SDM yang terbatas, bahan baku vinyl juga susah didapatkan.

Dijelaskan Poppy, kalau semua sudah bisa diproduksi di Makassar, harga produknya pun bisa lebih ditekan. Saat ini, produk yang ditawarkan seperti box candy, toples, box storage, watch box, tempat tissue, wadah air minum dan masih banyak lagi, ada dikisaran 25 ribu sampai 500 ribu rupiah.

Menariknya, saat ini banyak ibu rumah tangga dan teman-teman Poppy yang menjadi reseller dan menikmati asyiknya bekerja dari rumah. Chimot mengaku ia mengandalkan social media, dan fasilitas BBM untuk

mempromosikan produk-produk baru Lovely Collection. "Hasilnya di luar dugaan. Yang merespons cukup banyak. Bahkan lelang produk pun kami lalukan lewat fasilitas BBM," ujar Chimot. ***
Sumber : www.fajar.co.id


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment