JAKARTA. PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS)
segera memulai pengembangan proyek blok minyak dan gas bumi Bukit
Barisan. RUIS tengah menjajaki peluang kerjasama dengan dua calon
investor strategis di blok tersebut.
Direktur Utama RUIS Sofwan Farisyi menyebutkan dua investor yang tengah mendekati RUIS tersebut akan memulai proses due diligence pada Oktober nanti. "Salah satu calon investor adalah perusahaan asal Arab Saudi. Satu lagi perusahaan lokal," beber Sofwan.
Proses due diligence akan digelar setelah RUIS menyelesaikan
penelitian mengenai nilai potensi minyak dan gas di blok Bukit Barisan.
Dari data terakhir, blok ini memiliki potensi minyak dan gas
masing-masing 250 juta barel dan 150 miliar kaki kubik.
Sofwan menuturkan, seandainya investor strategis tersebut jadi
bergabung, mereka akan mendapat porsi kepemilikan 49%. "Kami menguasai
51% karena ingin tetap menjadi mayoritas," jelas dia.
RUIS kini menguasai sekitar 100% kepemilikan di blok Bukit Barisan
tersebut. Kepemilikan sebesar 51% langsung dipegang emiten itu. Porsi
kepemilikan yang tersisa berada di tangan anak usaha.
Sebelum ini, anak usaha Grup Astra, yaitu PT Astratel Nusantara,
sempat mengungkapkan minatnya bergabung dengan proyek ini. Namun
pembicaraan keduanya mandek lantaran Astratel berniat masuk sebagai
pemegang saham RUIS. "Karena keinginan mereka seperti itu makanya kami
tolak," papar Sofwan.
Karena fokus mencari partner strategis, RUIS memutuskan membatalkan rencana rights issue. Tadinya, manajemen RUIS berniat menerbitkan saham baru untuk memenuhi pendanaan proses drilling di blok Bukit Barisan serta untuk akuisisi. "Sudah kami putuskan rights issue tidak di tahun ini karena kebutuhan dana sudah terpenuhi dari pinjaman," ujar M. Hamid, Direktur Keuangan RUIS awal pekan lalu.
Sumber : investasi.kontan.co.id
No comments:
Post a Comment