Thursday, August 18, 2011

Sajadah akar wangi di pasaran Timur Tengah


PEKALONGAN: Kerajinan sajadah akar wangi asal Desa Pakumpulan, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kini makin diminati oleh pasaran Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Jordania, Yaman, dan Kuwait.

Ketua Paguyuban Kerajinan Alat Tenun Bukan Mesin Kecamatan Buaran, Imron Huna, di Pekalongan, Sabtu (13/8), mengatakan, sajadah akar wangi makin diminati pasaran mancanegara karena kerajinan itu mempunyai aroma alami yang sangat kuat dan harganya tidak terlalu mahal.

Memasuki bulan suci Ramadhan, katanya, permintaan sajadah akar wangi ke sejumlah negara itu yang semula hanya mencapai 12 ribu buah kini naik sekitar 16.500 buah.

"Permintaan kain sajadah menjelang Lebaran naik sekitar 40% sehingga kami terpaksa harus menambah jumlah karyawan untuk memproduksi barang pesanan itu," katanya.

Ia mengatakan, selama sepekan terakhir ini, permintaan kerajinan sajadah akar wangi ke Timur makin meningkat sehingga perajin kualahan untuk memenuhinya.

Namun, untuk memenuhi pesanan itu, katanya, perajin terkadang menyiasati dengan menampung seluruh produksi sajadah akar wangi dari warga sekitar untuk kemudian dijual kepada pemesannya.

Menurut dia, kerajinan sajadah akar wangi dijual ke Arab Saudi seharga sekitar 400 real atau sekitar satu juta per lembarnya.

"Harga sajadah akar wangi itu jika dijual di dalam negeri sekitar Rp40 ribu per lembar. Namun, dengan tingginya harga jual sajadah di Timur Tengah tersebut, omzet yang kami terima mencapai Rp2 miliar per bulan.

Terkait dengan terbatasnya bahan baku untuk pembuatan sajadah, ia mengatakan, stok bahan baku masih tersedia cukup banyak dan belum ada kendala.

"Selama ini, pasokan bahan baku akar wangi yang didatangkan dari Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih cukup banyak sehingga produksi kerajinan itu masih lancar," katanya.

Menurut dia, pada musim kemarau harga akar wangi mampu mencapai Rp15 ribu/kilogram atau naik jika dibandingkan pada kondisi normal sekitar Rp10 ribu/kg.

"Pada musim kemarau, pasokan akar wangi agak menurun sedangkan bahan baku sajadah ini banyak diperlukan oleh industri penyulingan minyak atsiri sehingga harganya pun ikut naik," katanya. (Ant/OL-3)
Sumber : --MICOM

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment