Wednesday, October 19, 2011

Bawa Jimat ke Masjid Nabawi Digelandang Asykar

MADINAH, (PRLM).- Calon jemaah haji asal Bawean Gresik, Jawa Timur dengan inisial MSS (37), terpaksa harus berurusan dengan “Haiah” (Kantor Pengamanan Masjid Nabawi), Selasa (18/10) pagi WAS karena membawa “benda-benda” peninggalan mbah buyut-nya. Tidak tangung-tanggung di tas MSS, ada sebuah keris kecil serta batu-batuan lainnya yang diduga merupakan jimat.
“Ada jemaah kita yang ditangkap usai keluar shalat subuh di Gate 37 Masjid Nabawi, karena diduga membawa jimat. Dia dibawa ke Haiah untuk dimintai keterangan. Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Madinah bisa meyakinkan bahwa ada kekhilafan, dan akhirnya dimaafkan,” kata Kepala Seksi Pengamanan PPIH Daerah Kerja Madinah, Letkol. M. Yahdi di Kantor Misi Haji Indonesia, Madinah, Arab Saudi.
Sebenarnya, kata Yahdi, “benda” yang dibawa MSS sudah diambil petugas penjaga pintu Masjid Nabawi saat jemaah dari kloter 4 Embarkasi Surabaya ini memasuki masjid. Tadinya, penjaga pintu Masjid tidak curiga dan hanya menganggap keris kecil itu merupakan senjata yang tidak boleh masuk masjid. Kecurigaan penjaga justru timbul saat MSS, mengambil kembali “benda-benda” yang sudah disita itu. Akhirnya, MSS digelandang ke Haiah dan diinterogasi petugas keamanan Madinah.
“Dia mengakui, benda itu merupakan keyakinan dari mbah buyut-nya. Petugas kita masuk dan mohon dimaafkan, akhirnya dia dilepaskan,” kata Yahdi.
Yahdi mengatakan, kejadian aneh seperti ini merupakan kedua kalinya dialami jemaah haji Indonesia. Beberapa hari sebelumnya, satu rombongan jemaah haji diinterogasi petugas keamanan Nabawi karena melakukan shalat berjamaah setelah shalat Jumat. Untuk itu, Yahdi berpesan agar jemaah tidak membawa benda-benda seperti jimat dan lain sebagainya karena itu dianggap musyrik. (A-130/das)**

http://www.pikiran-rakyat.com

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment