JEDDAH - Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia mengadakan pembicaraan untuk menyediakan perumahan bagi para pekerja Indonesia yang tinggal di bawah jembatan Jeddah. Seperti dilansir dari situs berita Saudi Gazette (24/10), pembicaraan tersebut diadakan di bawah pimpinan duta besar Muhammad bin Ahmad Tayyib.
Yang dilibatkan dalam pembicaraan itu antara lain Direktur Jendral Departemen Luar Negeri cabang wilayah Makkah , Polisi Daerah Makkah, perwakilan Departemen Paspor dan Konsul Indonesia.
Sekretaris Jendral Yayasan Raja Abdul Aziz untuk Ain Al-Azizia mengatakan sebelumnya telah ada kesepakatan dengan pemerintah Sri Lanka, Mesir, Sudan dan Filipina tentang warga negara mereka. Pekerja dari negara ini akan diberi tempat tinggal, makanan, fasilitas medis, yang diberikan oleh Yayasan Raja Abdul Aziz agar tidak tinggal di bawah jembatan Jeddah.
Untuk tinggal di tempat penampungan pekerja ini, mereka masih akan dikenai biaya. Tapi jaminan akan diberikan sampai mereka pulang meninggalkan Saudi. Bafarhan mengatakan tujuan dari pengaturan ini adalah untuk mengamankan kota yang ikut digunakan dalam ibadah haji. Hanya pekerja Indonesia yang menolak dengan tawaran itu. “Mereka memilih hidup dalam kondisi tidak sehat di bawah jembatan,” ujarnya.
REPUBLIKA.CO.ID
Artikel Terkait:
TKI
- Saudi bakal luncurkan layanan buat terima keluhan dari PRT
- Raja Arab Saudi Ampuni 141 TKI Bermasalah
- Jutaan Ekspatriat di Saudi Bakal Kehilangan Pekerjaan
- Pemerintah Indonesia Minta Arab Saudi Terima TKI Suami-Istri
- RI Cari Peluang Bisnis di Arab Saudi
- Kisah Berliku Anak-anak TKI Kelahiran Arab Saudi
- Tak Ada Gigi Bungsu, Jangan Coba-Coba Jadi PRT di Saudi
- Naik Haji Ala TKI
- Banyak Ekspatriat Perusahaan Saudi Bakal Didenda
- Fenny Sumayah Hamim Saleh, Miliarder Bakso Madinah dari Blora
No comments:
Post a Comment