Friday, October 21, 2011

Pemerintah Arab Kerahkan Pasukan Keamanan

MADINAH (Suara Karya): Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) menyambut baik langkah pemerintah Arab Saudi mengerahkan sekitar 62.000 personel keamanan untuk memantau pelaksanaan ibadah haji yang tahun ini diperkirakan melibatkan sekitar tiga juta jemaah dari seluruh dunia."Itu sudah seharusnya, kata Ketua PPIH Arab Saudi Syairozi di Jeddah, Selasa.
Kepala Bidang Pengaman PPIH Arab Saudi Kolonel CAJ Bambang Siswoyo menambahkan, secara fungsional masalah keamanan jemaah haji memang tanggung jawab pemerintah Arab Saudi. "Sedang tanggung jawab kita ada di dalam. Karena itu, kalau ada sesuatu yang terjadi terhadap jemaah haji kita, maka kita mengikuti aturan pemerintah setempat," tuturnya.
Berdasarkan itu, petugas keamanan PPIH kalau berhasil menangkap pelaku kejahatan hanya bisa mendata identitas pelaku. Proses selanjutnya diserahkan kepuh kepada Pemerintah Arab Saudi.
Bambang menyebutkan, menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji di Armina, pemerintah setempat memang meningkatkan pengamanan, termasduk di Masjidil Haram. "Karena itu, jangan kaget kalau melihat pengamanan tidak hanya dari kepolisian," katanya.
Pihak pengamanan Arab Saudi sendiri sudah tahu ihwal pengamanan jemaah haji Indoensia. "Untuk hal ini kita sudah taaruf. Karena itu mereka (keamanan Arab Saudi-Red) sudahmengerti dan tidak ada masalah," tandasnya.
Data di sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat) Kementerian Agama merinci bahwa sebanyak 115 kloter (47.415 jemaah) sudah berada di Madinah, 133 kloter (53.180 jemaah) di Mekah, dan sisanya sebanyak lima kloter dalam perjalanan Jeddah-Madinah. Mulai 20 Oktober, jemaah haji gelombang II diberangkatkan langsung dari Jeddah menuju Mekah. Jemaah haji gelombang II melaksanakan prosesi haji terlebih dahulu, setelah itu baru menuju Madinah untuk melaksanakan ibadah arbain.
Sementara itu, hingga Selasa siang waktu Arab Saudi, sebanyak 50,67 persen atau 102.467 jemaah haji Indonesia yang terbagi dalam 253 kelompok terbang (kloter) sudah diberangkatkan ke Arab Saudi. Sebanyak 47.415 jemaah(115 kloter) sudah berada di Madinah untuk melaksanakan arbain, 53.10 jemaah (133 kloter) di Mekah, dalam perjalanan ke Mekah satu kloter, dan baru tiba di Jeddah satu kloter sebanyak 323 jemaah.
Sementara itu, Kabid Bimbingan Ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Surahmat kembali mengingatkan kepada jemaah Indonesia agar dalam menunaikan rukun Islam yang kelima ini, jemaah benar-benar fokus terhadap pelaksanaan ibadah haji. Tak perlu memaksakan diri mengejar banyak kegiatan peribadatan yang tidak berhubungan langsung dengan ibadah haji tanpa memikirkan kondisi fisik, karena bisa-bisa segala rukun dan wajib berhaji tak tercapai sehingga target ibadah haji pun otomatis gagal.
"Jadi, kalau kondisi fisik tak mendukung, jangan memaksakan diri melakukan banyak kegiatan peribadatan yang tak berhubungan langsung dengan ibadah haji, seperti mengejar target arbain, yaitu melaksanakan shalat fardu 40 waktu di Masjid Nabawi," kata Kabid Bimbingan Ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Surahmat.

Surahmat menekankan, ibadah haji sangat menguras tenaga. Kalau saja kondisi fisik jemaah tidak prima, target ibadah haji bisa-bisa tak tercapai karena rukun dan wajibnya berhaji tak terpenuhi. "Karena itu, sebelum pelaksanaan ibadah haji, kondisi fisik harus benar-benar dijaga. Tidak boleh terlalu lelah karena bisa berisiko jemaah tak mampu memenuhi rukun dan wajibnya ibadah haji," katanya. (Asep Yayat)http://www.suarakarya-online.com


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment