Direktur Biro Syekh Nuh Qarni mengatakan, perawat bernama, "Carol", yang kewarganegaraan AS bekerja di sebuah rumah sakit di Riyadh, Carol mendengar Islam dari rekan-rekannya di tempat kerja, sebelum itu ia seorang ateis, setelah mengetahui dan belajar tentang ajaran islam kemudian ia pergi ke kantor biro bantuan dan bimbingan da’wah di daerah Bat-ha ibukota Riyadh.setelah diwawancarai oleh pembimbing di kantor biro kemudian carol masuk Islam, dan merubah namanya menjadi Nasreen.
Dalam waktu yang sama terdapat 6 pekerja asing masuk Islam di kantor biro defisi perempuan di Riyadh,.
Direktur Departemen Perempuan dalam sebuah pernyataan pers mengatakan, Tiga dari mereka wanita berkewarganegaraan Filipina, dua berkewarganegaraan Sri Lanka, dan satu dari Ethiopia.
Hati saya tersentuh untuk belajar tentang Islam dan saya ingin menjadi seorang Muslim. Rekan-rekan saya banyak membantu dalam membimbing saya,tutur salah satu muallaf.
Filipina berada di daftar teratas yang memeluk Islam di Saudi … Mereka dan orang asing lainnya secara sukarela pindah ke agama Islam,” kata surat kabar itu, mengutip Syekh Abdul Rahman Al-Gagmayan, direktur pusat bimbingan Islam di Ihsa.
Warga Filiphina Memeluk Islam
Setiap hari di, Islamic Centre di seluruh penjuru Arab Saudi membuka pintunya bagi para pekerja migran non-Muslim yang memutuskan untuk bergabung dengan agama tercepat pertumbuhannya di dunia ini. Selama bulan Ramadhan, organisasi-organisasi Muslim mengadakan kamp-kamp yang diikuti para pekerja migran yang ingin berbuka puasa.
Salah satu Islamic Centre, Cooperative Office for Call and Guidance at Al-Bat’ha (COCG Al-Bat’ha) di Riyadh, menyaksikan sekitar 200 calon mualaf dari berbagai negara datang ke tempatnya setiap bulan.
“Terima kasih pada Allah, jumlah mereka yang masuk Islam setiap bulan antara 180-200 orang, dari berbagai negara,” ujar direktur COCG, Sheikh Nouh al-Qarain.
“Sebagian besar dari mereka ingin masuk Islam karena konsep ketauhidan. Mereka ingin menyembah satu Tuhan dan hanya satu,” ujarnya.
Proses menjadi seorang Muslim melibatkan pencarian ilmu pengetahuan tentang agama Islam dan mengikuti upacara yang dipimpin oleh seorang imam, di mana mualaf diminta untuk mengucapkan dua kalimat shahadat.
Reaksi dari para mualaf setelah itu beragam. Seorang mualaf dari Filipina bernama Adcel Maglintian, mengatakan bahwa Islam memberinya sebuah kehidupan baru.
“Saya merasa seperti bayi yang baru lahir, kehidupan baru, kehidupan baru, jadi sekarang saya akan memulai kehidupan baru saya sebagai seorang Muslim. Saya sangat, sangat, sangat senang,” ujarnya.
Mualaf lain dari Filipina yang bernama “Bebido” mengatakan ia memilih menjalankan sholat lima waktu dalam sehari daripada kehidupannya dulu sebagai seorang Kristen.
“Ketika saya masih beragama Kristen, saya hanya datang ke gereja tiga hingga lima kali dalam setahun, namun dalam Islam saya tahu bahwa sholat dilakukan lima kali dalam sehari, saya melaksanakannya untuk berterima kasih pada Tuhan. Itulah mengapa saya masuk Islam, itulah mengapa saya perlu merasakan inti Islam dan menjadi seorang Muslim untuk berterima kasih pada Allah,” ujarnya.
Beberapa mengatakan bahwa Ramadhan menginspirasi mereka.“Saya merasa senang karena kami akan makan malam bersama saat buka puasa tiba. Itulah mengapa jika saya berbuka sendirian, saya tidak merasa gembira karena saya ingin berkumpul dengan saudara-saudara baru saya dalam Islam,’ ujar seorang mualaf Filipina, Omar.
Arab Saudi menerima pekerja migran Filipina dalamjumlah terbesar di seluruh kawasan Timur Tengah. Setidaknya 200.000 pekerja Filipina masuk ke Arab Saudi hanya pada tahun 2007.Total jumlah mereka diperkirakan sekitar 800.000 orang.
Setelah masuk Islam, para pekerja migran itu didorong oleh Islamic Centre dan imam untuk terus belajar tentang Islam untuk memperkuat keyakinan mereka.
Apa yang akan kami lakukan sekarang adalah memberikan mereka pengetahuan dasar tentang Islam, Tauhid, Hadist, Al Qur’an, Fikih, dan yang lainnya, sangat dasar untuk mereka,” ujar seorang penceramah Filipina Sheikh Abdul Qadir Al Alabani.
Al Qarain, kepala Islamic Centre, berimigrasi dari Filipina ke Arab Saudi lebih dari 20 tahun yang lalu, dan merupakan salah satu penceramah non-Arab di negara tersebut.
Seorang anggota Universitas Rumah Sakit Abdul Aziz, ia menghabiskan waktu luangnya untuk berceramah di kalangan komunitas Filipina di Riyadh. Ia juga membawa sekelompok calon mualaf bersamanya setiap sholat Jumat.
Ia mengatakan hal yang paling sulit dan memakan waktu paling banyak adalah mengajarkan pada para mualaf baru detail tentang Islam setelah mereka resmi masuk Islam.
Diawasi oleh Kementerian Arab Saudi, COCG adalah Islamic Centre tertua dan salah satu yang paling aktif dalam hal ini. Beroperasi melalui sejumlah kamp yang berlokasi di wilayah-wilayah dengan populasi tinggi pekerja Asia, dan memiliki para penceramah yang mendedikasikan diri untuk membantu para non-Muslim masuk Islam.
Terdapat sekitar 18 Islamic Centre seperti COCG di Riyadh, dan lebih dari 215 diseluruh Arab Saudi.
Selain menyediakan makanan berbuka untuk 5000 orang setiap harinya di bulan Ramadhan, Islamic Centre juga memberikan ceramah gratis dan setiap dua tahun sekali mengajak kaum Muslim menunaikan umroh.
660 China Pekerja Kereta Api Al-Haramain Masuk Islam Enam ratus enam puluh warga negara Cina yang bekerja untuk proyek pembangunan kereta api Haramain telah memeluk IslamMAKKAH – Enam ratus enam puluh warga negara Cina yang bekerja untuk proyek pembangunan kereta api Haramain telah memeluk Islam dalam sebuah upacara di yang diadakan Makkah.Abdul Aziz Al-Khudhairi, wakil Emir Makkah, yang menyaksikan deklarasi syahadat yang menggambarkan peristiwa itu sebagai “respon langsung terhadap kritik dari pemerintah untuk kontraktor perusahaan asal Cina.”
Kami menerima ratusan surat menentang penandatanganan kontrak dengan perusahaan Cina dan menuntut bahwa umat Islam akan dikontrak,” kata Al-Khudhairi. “Enam ratus enam puluh dari mereka sekarang telah memeluk Islam.
Sekarang orang-orang yang meminta mereka untuk diberhentikan merasa senang karena meraka memeluk Islam. Angka-angka itu juga akan naik, karena hal ini hanyalah permulaan, dan mewakili sekitar sepuluh persen dari 5.000 pekerja untuk pembangunan kereta api Haramain.
Al-Khudhairi berkomentar bahwa “tingkah laku kita mencerminkan ajaran-ajaran agama kita dan kata-kata kita harus sesuai dengan perbuatan kita yang mempunyai efek pada orang-orang”. “Kita juga harus menghormati hak asasi manusia,” tambahnya.
Sementara itu, sebanyak 2.722 orang telah memeluk Islam di Dinas Koperasi telekomunikasi, atas bimbingan dan kesadaran Masyarakat di profinsi Al-Taif.
Kantor Direktur Jenderal Sheikh Mohammed bin Ibrahim Al-Sawat menunjukkan bahwa kantornya juga telah mendistribusikan 1.247.694 salinan Alquran, buku-buku agama dan pamflet serta 225, 901 kaset keagamaan.(islt/sbl) http://www.sabili.co.id
No comments:
Post a Comment