Tuesday, October 11, 2011

Permudah Jamaah Haji, Trem Bakal Lintasi Kota Mekkah

ilustrasi

JEDDAH- Transportasi jamaah haji terus menjadi perhatian Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Usai merampungkan monorel Masyair yang menghubungkan Arafah-Muzdalifah-Mina, kini Arab Saudi tengah merancang jalur trem guna memudahkan jamaah haji ke Masjidil Haram.

Rencananya, pemerintah akan membangun 12 jalur trem yang menghubungkan wilayah Kudai, Rusaifa, dan Tan’im dengan Masjidil Haram. Demikian seperti dikutip okezone dari ArabNews, Selasa (11/10/2011).

Selain membantu memudahkan transportasi jamaah haji, upaya ini juga bisa mengatasi kemacetan lalu lintas yang kerap kali terjadi di kota Mekkah.

Direktur Center of Research Excellence dari Universitas Ummul Qura, Mekkah, Adnan Gutub, menekankan pentingkan sistem transportasi mobil kabel atau trem. “Sistem ini merupakan alat transportasi pendukung, bukan alternatif dari sistem transportasi yang ada,” katanya.

Dia mengatakan, sistem ini akan berjalan mulus mengingat letak geografis daerah pusat kota Mekkah ini yang dikelilingi sejumlah gunung. “Sistem transportasi ini sangat ekonomis dan akan memberikan banyak kontribusi untuk mengurangi kemacetan di jalan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dia mengungkapkan, dalam melakukan kajian sistem transportasi tersebut organisasinya akan bekerja sama dengan Crowd Management Center dari Universitas Toronto.

Untuk itu, dia menggelar sebuah lokakarya di Universitas Ummul Qura pada Sabtu, 9 Oktober kemarin membahas secara rinci dengan partisipasi para ahli dari Arab Saudi dan juga asing.

“Akan ada dua jalur trem dari Kudai, empat dari Rusaifa, dan enam dari Taneem,” kata Aamir Al Shalabi dari Universitas Toronto.

Kedua jalur trem dari Kudai yang akan memiliki panjang 2,3 kilometer tanpa memiliki tempat pemberhentian di tengahnya. Sedangkan jalur dari Rusaifa, satu jalur memiliki panjang 3,2 kilometer tanpa tempat pemberhentian di tengahnya, sedangkan tiga lainnya memiliki panjang 3,3 kilometer yang sejajar menuju Masjidil Haram dengan memiliki tiga tempat pemberhentian di pertengahan jalan menuju Masjidil Haram.

Sedangkan tiga jalur trem dari Tan’im, satu jalur sepanjang 5,1 kilometer tidak memiliki tempat pemberhentian di tengahnya. Jalur kedua dengan panjang yang sama memiliki satu tempat pemberhentian di Syudaha. Jalur ketiga sepanjang 5,8 kilometer akan dibangun sejajar dengan memiliki tiga tempat pemberhentian di pertengahan jalan menuju Masjidil Haram.

Saat membuka workshop tersebut, Presiden Universitas Ummul Qura, Bakri Assas, menggarisbawahi pengalaman Kerajaan Arab Saudi dalam mengatur kerumuman massa selama musim haji. “Kerumuman haji tidak bisa disamakan dengan kerumunan massa lainnya,” katanya.

Dalam kesempatan itu, dia juga memuji Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang terus meningkatkan fasilitas bagi jutaan peziarah yang datang ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji dan umrah. “Kami bangga dengan upaya pemerintah untuk mengembangkan sistem haji secara umum, transportasi haji, dan manajemen kerumunan umum pada khususnya,” urainya.

Dia juga menekankan pentingnya mengembangkan transportasi baru guna menampung para peziarah ke Masjidil Haram yang setiap tahun terus meningkat. Sebuah studi mengungkap, peziarah yang datang ke Mekkah untuk melaksanakan haji dan umrah pada 2025 akan mencapai 17 juta orang.

Tahun ini saja jumlah jamaah haji dari seluruh negara mencapai 4 juta orang. Akan tetapi tidak disebutkan kapan transportasi tersebut bakal diberlakukan dan dinikmati jamaah haji.
(ton)


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment