Thursday, October 27, 2011

Besar Kecil Normal Bagikan Saudi Cemas Terhadap Jemaah Haji Asal Iran

 

Riyadh - Pemerintah Arab Saudi mengaku cemas terhadap kemungkinan kericuhan yang bisa dilakukan oleh jemaah haji asal Iran. Apalagi, situasi di Timur Tengah saat ini sedang dilanda gelombang revolusi yang mulai bertiup dari Tunisia.

Sebab itu, pekan lalu, tentara Saudi berlatih di sekitar kompleks Masjid Al-Haram, Makkah. Seperti dilaporkan the Gulf News, mereka berlatih dengan senapan mesin dan peluru tajam.

“Kami tidak akan membiarkan apapun menggangu pelaksanaan ibadah dan jemaah haji,” kata Gubernur Provinsi Makkah Pangeran Khalid al-Faisal awal bulan ini seperti dikutip the Media Line, Selasa, 25 Oktober 2011.

Menurut Ali Ansari, seorang peneliti di Chatham House (lembaga pemikir berpusat di London), Saudi memang pantas cemas terhadap jemaah haji Iran. “Mereka pernah melakukan itu (kekerasan) di masa lalu. Itu menggambarkan hubungan kedua negara,” ujarnya.

Hubungan Iran dan Saudi kian memanas setelah muncul dugaan pasukan khusus Al-Quds berencana membunuh Duta Besar Saudi untuk Amerika Serikat. Kedua negara juga saling mengecam terkait protes besar-besaran yang dilakukan warga Syaih yang dominan di Bahrain yang dipimpin kaum Sunni.

Pada 1987, pasukan Saudi bentrok dengan jemaah haji Iran yang menggelar unjuk rasa anti-Amerika dan anti-Israel. Akibatnya, 402 orang tewas, termasuk 275 jemaah haji Iran.

Musim haji tahun ini diperkirakan bakal dijubeli sekitar 1,8 juta jemaah, termasuk 94 ribu dari Iran. Mufti agung Saudi Syekh Abdul Aziz Bin Baz telah memperingatkan agar tidak ada yang mengusung agenda politik selama pelaksanaan ibadah haji.

TEMPO Interaktif,

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment