Arab Saudi hari Selasa (04/10/2011) mengatakan bahwa ada negara asing yang menyulut kerusuhan yang terjadi di Provinsi Timur pada hari Senin.
Menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Saudi yang dikutip Al Arabiya, empat belas orang terluka dalam kerusuhan itu.
Provinsi Timur di Arab Saudi adalah tempat tinggal kebanyakan warga penganut Syi'ah.
Dalam pernyataannya, kementerian juga meminta agar pengunjuk rasa menunjukkan loyalitasnya kepada Allah, bangsa dan negaranya.
"Sebuah negara asing berusaha untuk mengacaukan keamanan nasional dengan menyulut bentrokan di kota Al Qatif," kata kementerian.
Meskipun kementerian tidak menyebut negara asing yang dimaksud, tapi sudah dapat dimaklumi bahwa negara asing di wilayah Saudi dan Bahrain yang berhubungan dengan komunitas Syi'ah, tidak lain adalah Iran.
Kementerian mengatakan, setelah polisi membubarkan kerumunan massa pengunjuk rasa pada hari Senin (03/10/2011) itu, beberapa orang bersenjata memulai tembakan ke arah petugas keamanan. Akibatnya 11 orang luka-luka.
Kementerian menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas para pengunjuk rasa, demi menjaga keamanan dan kestabilan dalam negeri.
Kolumnis Saudi, Ali Khsheiban, menyebut aksi protes tersebut sebagai "intervensi terang-terangan oleh Iran dalam masalah dalam negeri Arab Saudi."
"Kejadian ini menunjukkan bahwa sumpah Iran untuk menjaga ketentraman di wilayah Teluk adalah bohong. Negara-negara Teluk tidak pernah menjadi sumber masalah dalam negeri Iran. Tapi, Teheran terus menerus berusaha untuk mengganggu kestabilan di kawasan ini," tegas Ali Khseiban.*
Keterangan foto: Perusuh tampak menutup kepala dan wajahnya di Al Qatif, Senin (03/10/2011). [arb]http://www.hidayatullah.com
No comments:
Post a Comment