“Orang kita kan masih ada yang percaya benda-benda yang dianggap jimat. Karena itu, ada yang mencoba menggosokkan cicinnya pada saat di Ka`bah, atau sapu tangannya. Bahkan, ada yang memotong kiswah. Semua itu tidak diperbolehkan,” kata Farid saat ditemui di terminal kedatangan jemaah haji Indonesia Bandara King Abdul Azis, Jeddah, Kamis (20/10).
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah melalui petugas yang ada di Masjidil Haram atau di Masjid Nabawi akan memonitor tindakan tersebut. Jika ada jemaah Indonesia yang ketahuan melakukan tindakan yang dinilai syirik, maka akan langsung ditangkap dan diberi pengertian.
Sebagai upaya untuk menjaga hal itu supaya tidak terjadi, tutur Farid, Kedubes Arab Saudi di Jakarta mengirimkan delapan orang penterjemah. Dari jumlah petugas itu dibagi untuk Jeddah tiga orang dan Makkah lima orang.
Mengenai tugas yang dilakukan, tutur Farid, nantinya menerjemahkan ucapan selamat datang yang disampaikan pemerintah Arab Saudi, termasuk arahan yang menyangkut peribadatan. “Nah, saya ditugaskan di Jeddah bersama teman lainnya secara bergiliran,” jelasnya.
Kebetulan, ujar Farid, dirinya ditugsakan selama enam jam di Bandara King Abdul Azis. Untuk menyelesaikan waktu tugas itu, Farid bekerja mulai pukul 08.00 Waktu Arab Saudi sampai pukul 14.00 Waktu Arab Saudi. “Setelah itu saya pulang dan tugasnya diganti sama teman lainnya,” tandas Farid.http://www.poskota.co.id
No comments:
Post a Comment