TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menilai sangat keterlaluan jika banyak warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi pelaku kriminal di Arab Saudi menjelang dan saat penyelenggaran ibadah haji.
"Jadi itu sangat keterlaluan. Oleh karenanya saya imbau kepada jamaah haji supaya tidak terlalu cepat percaya kepada orang-orang yang mau membantu," tegas Suryadhama ketika menghadiri upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2011 di Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya, Jakarta Timur, Sabtu (1/10/2011).
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyayangkan hal tersebut. Padahal jamaah haji jauh-jauh datang dari Indonesia ke Mekah untuk beribadah haji.
"Saya merasa prihatin kalau ada niat ibadah ke sana kemudian ada yang mengganggu apalagi kalau yang menganggu itu saudara sendiri," ujarnya.
Suryadharma bisa memahami kalau kesempatan itu digunakan oleh oknum untuk berbuat jahat apalagi jamaah haji asal Indonesia masih sangat asing di Arab Saudi.
"Ketika ada yang mau bantu bawakan kopornya, bantu tunjukkan tempatnya, itu kan mereka merasa terbantu tetapi ternyata bantuan yang diberikan adalah berupa penipuan," kata Menag.
"Jadi itu sangat keterlaluan. Oleh karenanya saya imbau kepada jamaah haji supaya tidak terlalu cepat percaya kepada orang-orang yang mau membantu," tegas Suryadhama ketika menghadiri upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2011 di Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya, Jakarta Timur, Sabtu (1/10/2011).
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyayangkan hal tersebut. Padahal jamaah haji jauh-jauh datang dari Indonesia ke Mekah untuk beribadah haji.
"Saya merasa prihatin kalau ada niat ibadah ke sana kemudian ada yang mengganggu apalagi kalau yang menganggu itu saudara sendiri," ujarnya.
Suryadharma bisa memahami kalau kesempatan itu digunakan oleh oknum untuk berbuat jahat apalagi jamaah haji asal Indonesia masih sangat asing di Arab Saudi.
"Ketika ada yang mau bantu bawakan kopornya, bantu tunjukkan tempatnya, itu kan mereka merasa terbantu tetapi ternyata bantuan yang diberikan adalah berupa penipuan," kata Menag.
No comments:
Post a Comment