Namun, tak ada satu pun warga Arab yang melamar menjadi sopir. Perusahaan tersebut mengaku kekurangan sopir sehingga harus mendatangkan pekerja dari luar negeri.
Wakil Ketua Komite Transportasi Umum, Saeed Al-Bassami, mengatakan perusahaan transportasi sangat tertarik untuk mempekerjakan sopir dari Arab. “Tapi sayang, tak satu pun warga Arab yang melamar menjadi sopir selama beberapa tahun terakhir. Perusahaan bisa didenda jika tidak menerima sopir dari Arab, namun justru mengambil sopir dari luar negeri,” katanya.
Investasi di sektor transportasi di Arab Saudi sangat menjanjikan. Terdapat lebih dari 300.000 bus di Arab Saudi dan ada 150.000 kesempatan kerja di sektor ini.
Ketua Komite Nasional untuk Haji dan Umrah, Sa’ad Jameel Al-Quraishi, menegaskan perusahaan masih akan menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga Arab Saudi. Terdapat sekitar 6.000 kesempatan kerja bagi warga Arab, 30 persen diantaranya disediakan untuk wanita.
Perempuan akan disediakan pekerjaan sebagai perawat, supervisor dan staf administrasi. Gaji mereka berkisar 3.000-5.000 real Saudi (SR).
REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH –
Artikel Terkait:
Haji
- Bolehkah Kenakan Kain Ihram di Jeddah?
- Cegah Jamaah Nakal, Arab Saudi Terapkan Sistem Elektronik
- Arab Saudi Pakai Teknologi Tinggi Untuk Cegah Jamaah Haji Ilegal
- Jeddah : Kota Islam yang Kosmopolitan
- Jalur Tawaf Khusus Orang Cacat Dibangun di Masjid al-Haram
- Masjidil Haram Direnovasi untuk Lansia dan Pengguna Kursi Roda
- Saudi Terapkan Sistem Pelayanan Elektronik Umrah
- Arab Saudi Tak Setujui Pendirian Kampung Indonesia
- Arab Saudi Memang Panas, Teknologi Bikin Sejuk
- Naik Haji Ala TKI
No comments:
Post a Comment