Mataram - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengapresiasi pola pembangunan "Islamic Center" di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mengintegrasikan fungsi peribadatan, pendidikan, perekonomian dan sosial budaya.
"Apresiasi itu diungkapkan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia H E Mustafa Ibrahim Mubarak, dalam pertemuan koordinasi dengan Gubernur NTB, di Jakarta, Minggu (8/7)," kata Kabag Humas dan Protokoler Setda NTB Tri Budiprayitno, di Mataram, Selasa.
Juru bicara Pemerintah Provinsi NTB itu mengatakan, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, menggelar pertemuan koordinasi dengan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia H E Mustafa Ibrahim, saat berkunjung ke Jakarta.
Pertemuan koordinasi itu berlangsung berlangsung selama 1,5 jam, yang antara lain membahas potensi investasi di wilayah NTB, seperti di bidang pariwisata, peternakan, kelautan dan bidang lainnya yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia di wilayah NTB melalui berbagai program pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi umat.
Pertemuan itu juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan Mustafa Ibrahim di wilayah NTB, awal Juni 2012. Dalam kunjungannya itu, Mustafa sempat meninjau lokasi pembangunan "Islamic Center" NTB.
"Dalam pertemuan di Jakarta itu, saat pembahasan `Islamic Center` Pak Mustafa mengapresiasi apa yang sedang dilakukan Pemprov NTB yakni mengintegrasikan fungsi-fungsi peribadatan, pendidikan, perekonomian, dan sosial budaya Islam," ujarnya.
Bahkan, Mustafa Ibrahim mengharapkan "Islamic Center" NTB itu nantinya benar-benar memberi kemanfaatan yang besar untuk umat Islam, serta mampu menjadi etalase Islam yang "rahmatan lilalamin".
Kini, pembangunan "Islamic Center" di jantung Kota Mataram, NTB itu, telah memasuki tahap II yang menargetkan perampungan masjid akbar berkapasitas 15.000 orang.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB H Dwi Sugiyanto, struktur bangunan masjid akbar tahap I telah dirampungkan pada 2011 sehingga tahun ini dilanjutkan pada tahap II, dan ditargetkan rampung pada tahap III di 2013.
Pemerintah Provinsi NTB mengalokasikan dana permulaan pada APBD 2009 sebesar Rp300 juta untuk kelancaran relokasi, dan pada tahun anggaran 2010 dialokasikan dana APBD sebesar Rp15 miliar, dan puluhan miliar lagi di APBD 2011.
Pada 2012, Pemprov NTB telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp50 miliar untuk mempercepat realisasi bangunan masjid akbar itu.
Dana pendukung lainnya bersumber dari dana pihak ketiga seperti dana tanggungjawab sosial (CSR) PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) yakni sebesar Rp30 miliar di 2010, dan dana swadaya berupa sumbangan masyarakat termasuk para PNS Pemprov NTB yang sampai posisi Desember 2010 mencapai Rp3,5 miliar lebih.
"Mudah-mudahan sesuai target, sehingga di akhir tahun nanti sudah tampak struktur bangunan masjid akbar hingga fondasi kubah. Memang diupayakan yang terbaik karena kubahnya akan menggunakan metal enamel," ujarnya.
Selain itu, kata Dwi, target pembangunan masjid akbar itu di 2012 juga mencakup bangunan menara setinggi 66 meter.
(A058/N001)
"Apresiasi itu diungkapkan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia H E Mustafa Ibrahim Mubarak, dalam pertemuan koordinasi dengan Gubernur NTB, di Jakarta, Minggu (8/7)," kata Kabag Humas dan Protokoler Setda NTB Tri Budiprayitno, di Mataram, Selasa.
Juru bicara Pemerintah Provinsi NTB itu mengatakan, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, menggelar pertemuan koordinasi dengan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia H E Mustafa Ibrahim, saat berkunjung ke Jakarta.
Pertemuan koordinasi itu berlangsung berlangsung selama 1,5 jam, yang antara lain membahas potensi investasi di wilayah NTB, seperti di bidang pariwisata, peternakan, kelautan dan bidang lainnya yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia di wilayah NTB melalui berbagai program pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi umat.
Pertemuan itu juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan Mustafa Ibrahim di wilayah NTB, awal Juni 2012. Dalam kunjungannya itu, Mustafa sempat meninjau lokasi pembangunan "Islamic Center" NTB.
"Dalam pertemuan di Jakarta itu, saat pembahasan `Islamic Center` Pak Mustafa mengapresiasi apa yang sedang dilakukan Pemprov NTB yakni mengintegrasikan fungsi-fungsi peribadatan, pendidikan, perekonomian, dan sosial budaya Islam," ujarnya.
Bahkan, Mustafa Ibrahim mengharapkan "Islamic Center" NTB itu nantinya benar-benar memberi kemanfaatan yang besar untuk umat Islam, serta mampu menjadi etalase Islam yang "rahmatan lilalamin".
Kini, pembangunan "Islamic Center" di jantung Kota Mataram, NTB itu, telah memasuki tahap II yang menargetkan perampungan masjid akbar berkapasitas 15.000 orang.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB H Dwi Sugiyanto, struktur bangunan masjid akbar tahap I telah dirampungkan pada 2011 sehingga tahun ini dilanjutkan pada tahap II, dan ditargetkan rampung pada tahap III di 2013.
Pemerintah Provinsi NTB mengalokasikan dana permulaan pada APBD 2009 sebesar Rp300 juta untuk kelancaran relokasi, dan pada tahun anggaran 2010 dialokasikan dana APBD sebesar Rp15 miliar, dan puluhan miliar lagi di APBD 2011.
Pada 2012, Pemprov NTB telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp50 miliar untuk mempercepat realisasi bangunan masjid akbar itu.
Dana pendukung lainnya bersumber dari dana pihak ketiga seperti dana tanggungjawab sosial (CSR) PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) yakni sebesar Rp30 miliar di 2010, dan dana swadaya berupa sumbangan masyarakat termasuk para PNS Pemprov NTB yang sampai posisi Desember 2010 mencapai Rp3,5 miliar lebih.
"Mudah-mudahan sesuai target, sehingga di akhir tahun nanti sudah tampak struktur bangunan masjid akbar hingga fondasi kubah. Memang diupayakan yang terbaik karena kubahnya akan menggunakan metal enamel," ujarnya.
Selain itu, kata Dwi, target pembangunan masjid akbar itu di 2012 juga mencakup bangunan menara setinggi 66 meter.
(A058/N001)
Editor: Ruslan Burhani (ANTARA News)
semoga cepat jAdi dan bisa digunakan untuk beribadah..
ReplyDelete