Tuesday, July 10, 2012

Lalu Hikmat: Dulu Supir di Saudi, Sekarang Direktur Advertising

Lalu Hikmat Hambali
Lalu Hikmat Hambali
Jakarta, BNP2TKI, Senin (9/7) - Putaran roda kehidupan sungguh penuh misteri. Apa yang akan terjadi, tidak seorang pun yang mampu menebaknya. Bisa jadi sekarang di bawah, esok di tengah, dan esok lusa di atas, serta sebaliknya.
 
"Itulah roda kehidupan yang saya jalani. Saya yakini roda kehidupan itu penuh misteri dan kejutan-kejutan. Itu merupakan rahasia Allah SWT. Manusia hanya berusaha dan dilarang putus asa," kata Lalu Hikmat Hambali (48 tahun), di dalam percakapannya per telepon akhir pekan lalu.

Lalu Hikmat, begitu sapaan akrabnya, menceritakan perjalanan roda kehidupannya menjadi TKI di Arab Saudi sejak 1987.

"Tiga tahun saya di Jeddah mengadu nasib sebagai supir pada keluarga Abdul Azis Kidwan. Kerja ke Arab Saudi dalam rangka mengumpulkan modal untuk usaha di tanah kelahirannya," katanya.

Lelaki asal Mataram kelahiran 31 Desember 1964 menceritakan setelah tiga tahun di Arab Saudi, ia pulang ke kampung halamannya.

Selama lima tahun sejak 1990, Lalu Hikmat berwirausaha tapi tidak jalan. Ia memulai wirausaha dagang sembako, ternak ayam potong, konveksi, dan perusahaan jasa TKI ke Malaysia. "Mungkin belum jodoh, semua usaha tersebut tidak jalan," katanya.

Namun ia pantang menyerah pada keadaan. Pada 1995 ia menekuni usaha percetakan. Awalnya usaha ini ia tangani sendiri.

Bisnis percetakan Lalu Hikmat Hambali meningkat menjadi usaha periklanan (advertising). "Kalau dulu dari usaha percetakan cukup ditangani sendiri, setelah dikembangkan dengan advertising sekarang sudah ada enam orang karyawan," kata Lalu Hikmat.

Ia mengaku tidak pernah menyangka kalau dari usahanya kemudian bisa mengajak sampai enam orang bekerja bersamanya. "Hitung-hitung dari wirausaha bisa ikut membantu program pemerintah mengurangi pengangguran," katanya bersyukur.

"Inilah yang namanya rahasia Allah SWT, saya tidak mengira dari usaha ini bisa mengajak orang lain dalam satu pekerjaan," katanya menambahkan.

Yang paling membahagiakan bagi Lalu Hikmat, di samping bisa mengajak orang lain dalam bekerja bersamanya, ia bersama Baiq Suhartini, istrinya, bisa menunaikan ibadah haji dan menyekolahkan kedua anaknya hingga perguruan tinggi.

Baiq Eka Rosdiana, putri sulungnya sudah menyandang gelar Sarjana (S-1) Bahasa Inggris dari Universitas Mataram sedangkan si bungsu, Lalu Hari Ikram Hasyim, mahasiswa S-1 pada Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Brawijaya, Malang.
"Saya berbahagia sekaligus bersyukur, sekalipun tidak sempat kuliah, tetapi dua anak saya bisa kuliah," kata Lalu Hikmat.(mam/b)

bnp2tki.go.id


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment