Wednesday, July 25, 2012

Kapasitas Masjidil Haram tambah 200.000 orang

Selain menambah daya tampung, pemerintah Saudi Arabia memasang penyejuk udara, 250 kipas angin, dan marmer di lantai dasar Masjidil Haram untuk mencegah hawa panas. (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Makkah  - Daya tampung Masjidil Haram di Makkah, Saudi Arabia, sekarang sudah ditambah 200.000 orang lagi, kata Imam Besar Masjidil Haram dan Ketua Dewan Dua Masjid Suci Sheikh Abdul Rahman As-Sudais.

Proyek Perluasan Raja Abdullah dilakukan dengan memperluas lantai dasar untuk jamaah sudah dibuka sehingga menambah daya tampung Masjidil Haram, demikian menurut kantor berita Islam internasional IINA.

Khadamul Haramain Raja Abdullah bin Abdul Aziz telah mengeluarkan instruksi agar sebagian tempat  dikembangkan agar bisa digunakan pada hari pertama Ramadhan, Jumat (20/7) lalu.

As-Sudais mengatakan jamaah yang melakukan Umrah dan pengunjung tempat suci umat Muslim itu bisa memanfaatkan proyek perluasan tersebut untuk pertama kali pada bulan Ramadhan 1433 H ini.

Halaman baru telah disiapkan untuk menampung banyak orang yang mengerjakan Umrah dan peziarah selama bulan suci, kata dia serta menambahkan merokok, menjual barang dan mengemis dilarang di halaman itu.

"Sebagai bagian dari perluasan Masjidil Haram yang terus berlangsung, 12.500 toilet baru akan dibuat," katanya kepada harian Al-Madinah.

Dia juga menjelaskan bahwa pengerjaan teras, jembatan dan bagian lain proyek perluasan masjid itu mendekati penyelesaian.

Sebanyak 8.000 pekerja terlibat dalam pelaksanaan proyek Ramadhan tersebut. Mereka meliputi pejabat Dewan, pemandu serta pekerja keberhasihan, pemeliharaan dan pengoperasian.

Selain penambahan kapasitas, As-Sudais mengatakan, pengaturan juga telah dilakukan untuk memberikan pelajaran panduan agama Islam untuk jamaah selain untuk menjawab pertanyaan mereka.

Tokoh agama Islam kenamaan, termasuk anggota Dewan Ulama Senior terlibat dalam pemberian pelajaran di masjid itu.

Mengenai masa depannya sebagai imam dan khatib di Masjidil Haram setelah ia ditunjuk sebagai Imam Besar, As-Sudais mengatakan memimpin shalat di Masjidil Haram adalah tanggung jawab dan kehormatan sangat besar tak seperti pekerjaan lain.

"Kedua posisi tersebut adalah misi sangat besar yang berisi tanggung jawab sangat besar pula dan pekerjaan berat. Saya mencurahkan seluruh upaya untuk melaksanakan misi ini sebaik mungkin dengan izin Allah Subhanahu wa Ta`Alaa."
(ANTARA News)


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment