Berwisata religi ke Timur Tengah membutuhkan banyak persiapan.
Mengetahui suhu, peraturan yang berlaku dan masyarakat di sana adalah
hal esensial yang wajib dikenali dengan baik. Inilah 6 tips jitu agar
umrah lancar.
Makkah menjadi tujuan wisata religi semua Muslim di
dunia. Beragam aktivitas yang berlangsung di sana mungkin akan
membingungkan Anda. Agar lancar, baca dahulu 6 tips berikut yang disusun
oleh detikTravel, Kamis (26/7/2012):
1. Biasakan dengan multikultur |
Semua
Muslim di dunia memiliki keinginan yang sama yaitu berkunjung ke Tanah
Suci. Bertemu dengan orang asing bukanlah hal yang aneh di sini. Hampir
semua suku dan bangsa berkumpul di sini seperti Asia, Eropa, Amerika
hingga Afrika. Biasakan dengan perbedaan yang sangat beragam ini. Jangan
aneh jika melihat orang Afrika yang tinggi besar dan menjulang. |
Tak
semua orang mengerti bahasa Inggris, jadi salah satu bahasa universal
yang bisa digunakan di sini adalah bahasa tubuh. Keberagaman bangsa juga
berpengaruh dengan cara Anda berinteraksi. Hati-hati jika mengobrol
atau menyapa, jangan sampai menyinggung bangsa lain dan malah membuat
wisata Anda jadi tidak mengenakkan. |
2. Perhatikan gaya berpakaian |
Sebagai
pusat agama Islam, Makkah memiliki tata cara berpakaian yang sangat
ketat. Menurut Ketua MUI Jawa Barat, Miftah Faridl dalam perbincangan
dengan detikTravel, semua yang datang ke sana diwajibkan menggunakan
pakaian yang sopan. Sopan bagi wanita adalah menutup aurat dengan baik.
Memakai pakaian longgar yang menutupi seluruh tubuh kecuali telapak
tangan dan wajah. Jika ingin lebih aman, wanita juga bisa memakai cadar. |
Sedangkan
laki-laki diwajibkan memakai celana di bawah lutut. Kebanyakan
laki-laki di sini menggunakan gamis pria atau baju koko dan peci.
Usahakan untuk menaati peraturan yang ada karena ada denda berat jika
melanggar. |
Suhu
di Arab Saudi bisa sangat kontras. Pada musim panas, suhu di sana bisa
mencapai 50 derajat Celcius sedangkan saat musim dingin, suhu bisa
sampai 10 derajat Celcius. Musim panas berlangsung dari April hingga
Oktober sedangkan sisanya, suhu cenderung lebih rendah. |
Siang dan
malam di sana juga memiliki suhu yang sangat kontras. Perbedaan suhu
antara siang dan malam bisa mencapai 20 derajat. Jika siang bersuhu 45
derajat, maka malam bisa mencapai 25 derajat. Biasakan dengan suhu ini.
Persiapkan lipbalm dan losion agar kulit tidak kering dan bibir tidak
pecah. Jangan lupa juga untuk menyiapkan baju yang sesuai dengan suhu. |
4. Jangan pernah lepas dari muhrim |
Wanita
memiliki posisi yang lebih rentan dibanding laki-laki di Arab Saudi.
Bagi wanita, jangan pernah pergi sendiri, meski ke kamar mandi. Minta
muhrim Anda menunggu di depan kamar mandi. Hal ini untuk menghindari
kejadian yang tidak diinginkan. Faktanya, banyak kasus penculikan
wanita. |
Selain itu, muhrim juga diperlukan untuk keluar masuk
bandara. Anda tidak diperkenankan keluar dari Arab Saudi jika tidak
memiliki muhrim. Namun ada pengecualian bagi wanita yang sudah berumur
45 tahun ke atas. Menurut Ustadz Miftah, wanita yang berumur 45 tahun ke
atas bisa datang tanpa muhrim asal datang berkelompok. |
5. Hindari membawa tas besar saat di Masjidil Haram |
Banyak
kegiatan yang dilakukan di dalam Masjidil Haram. Mulai dari tawaf,
salat, sa'i, tahalul dan lain-lain. Wajar saja jika Anda ingin membawa
barang-barang keperluan selama di dalam sana. Namun tak perlu membawa
tas besar untuk masuk ke sana karena akan merepotkan Anda. |
Di
pintu masuk masjid, Anda akan diperiksa oleh pihak keamanan. Semua tas
akan diperiksa, semakin banyak bawaan, semakin lama pemeriksaan. Selain
itu, tas besar juga akan merepotkan diri Anda saat tawaf karena bisa
terseret orang di kiri dan kanan. Saat ingin ke Masjidil Haram, cukup
membawa kantong plastik untuk menyimpan sandal. Karena di dalam masjid
disediakan galon berisi air zam-zam jadi Anda tak perlu kuatir kehausan
atau kekurangan minum. |
6. Hati-hati dengan pedagang keliling di sana |
Banyaknya
jenis barang yang dijajakan para pedangan di sana kadang membuat Anda
lupa diri. Eits, jangan mudah terpengaruh dengan mereka. Kebanyakan
pedagang keliling atau pedagang asongan di Arab senang memaksa saat
berjualan. |
Selain itu juga Anda perlu waspada. Beberapa pedagang
menjual barang imitasi seperti cincin, gelang tasbih. Harganya pun
dipatok mahal, jadi pintar-pintar menawar dan jangan mudah menyerah
dengan paksaan mereka. |
|
Artikel Terkait:
No comments:
Post a Comment