Jalan Malik Fahd,salah satu jalanan tersibuk di Riyadh tampak lengang di hari pertama puasa. |
Jum’at ini menjadi awal ramadhan di Arab Saudi,semua warga nya sudah
mulai berpuasa,entah di Indonesia puasa di mulai hari ini juga atau
besok saya kurang tahu,tapi menurut sms keluarga di rumah,Indonesia akan
mulai serentak puasa besok sabtu,wallahu alam.
Kebetulan hari ini adalah hari libur,di samping semua instansi
pemerintahan juga tutup,perkantoran swasta pun semua ibur di hari
jum’at.
Suasana sepi juga tampak di areal fashion shop dan tempat-tempat yang meyediakan layanan spa dan salon kecantikan. |
Menurut pengamatan saya yang sudah-sudah,warga Riyadh ini memang
benar-benar membalikkan aktivitas keseharian tiap bulan Ramadhan,siang
akan benar-benar sepi apalagi di hari libur,sebaliknya malam hari akan
berubah rame sekali.
Lalu lintas di mana-mana akan tersendat macet,pusat-pusat perbelanjaan
akan penuh sesak oleh manusia,kantor-kantor swasta pun akan membuka
pelayanan sampe jam 12 an malam.
Bahkan Bank di sini ada yang buka mulai jam 9 siang,istirahat jam 12
untuk sholat dzuhur,tutup sampai maghrib dan akan buka lagi setelah
Isya’…tanya kenapa?
Cuaca yang sangat panas juga sangat mempengaruhi aktivitas warga di
Riyadh,bayangkan saja,suhu di malam hari sekitar pukul 22:30 bisa lebih
dari 43 derajat celcius,bagaimana dengan siang hari…!
Penunjuk cuaca digital di jalanan kota Riyadh,di saat musim panas seperti sekarang,tengah malam suhu masih di atas 40 derajat. |
Wajar saja jika warga di sini memilih melakukan aktivitas di malam
hari,itupun masih erat kaitannya dengan pendingin ruangan. Di mana di
Mall besar di Riyadh ini hawanya sangat sejuk di dalamnya,dan tahukah
anda,bahwa hampir semua Mall di Riyadh melayani konsumen bisa sampe
subuh di bulan Ramadhan?
Khusus di bulan Ramadhan,kebanyakan instansi maupun kantor swasta buka
antara jam 9 siang,sedangkan pusat-pusat pertokoan maupun tempat seperti
salon,gym,dan lain sebagainya akan memulai aktivitas di atas jam 12
siang.
Jauh beda dengan suasana Ramadhan di negara tercinta Indonesia,mungkin
di samping beda tradisi,cuaca juga menjadi salah satu penyebab yang
menjadikan puasa di sini seperti tidak mempunyai
seni,sepi,lengang,ibarat kota mati di siang hari…
Selamat berpuasa di bawah panasnya cuaca buat semua sohib Kompasianer di Arab Saudi….
-
kompasiana.com/ar48k3r3
No comments:
Post a Comment