Tuesday, January 17, 2012

Beraksi Lagi, Hacker Saudi Serang Situs Bursa Saham dan Maskapai Nasional Israel

Bursa efek Tel Aviv
JERUSALEM — Deklarasi perang yang dinyatakan grup peretas Arab Saudi sepertinya bukan isapan jempol. Kini jaringan yang menyatakan berbasis di Arab Saudi melumpuhkan situs-situs bursa saham Israel dan maskapai nasional, Senin (16/1).

Manuver terkini peretas Saudi itu meningkatkan ketegangan perang dunia maya internasional yang menyentak negara dengan obsesi keamanan besar tersebut.

Memang, situs-situs yang diserang tidak mengandung informasi sensitif. Informasi mengenai perdagangan dan penerbangan pun tidak terpengaruh. Namun tembakan salvo dari para hacker yang selalu menggunakan bahasa anti-Isral dalam postingan mereka mengungkapkan bagaimana rentannya Israel terhadap perang dunia maya, terlepas dari unit keamanan komputer canggih di dalam sektor militer dengan teknologi tingkat tinggi.

Serangan dimulai awal bulan ini, ketika para peretas yang menyebut diri mereka sebagai grup-xp, diduga grup peretas Saudi, mengklaim di situs olahraga Israel telah mendapat data 450 ribu kartu kredit Israel. Grup tersebut menyebut aksi itu sebagai 'hadiah terhadap dunia untuk Tahun Baru' yang ditujukan untuk 'mencederai kantung Zionis'.

Otoritas Israel mengonfirmasi 15 ribu akun telah dibajak dalam episode serangan tersebut dan informasi mengenai 6 ribu kartu kredit Israel lain telah dibuat offline beberapa hari kemudian oleh jaringan hacker yang sama.

Pekan lalu, para hacker Israel mengidentifikasi diri sebagai tentara dalam intelijen Israel unit aksi pembalasan, menayangkan informasi secara online berupa ribuan kartu kredit Saudi, Mesir, Suriah dan yanglain.

Pada Senin, Maskapai El Al Israel mematikan situsnya setelah peretas OxOmar, yang dikaitkan dengan jaringan Saudi, mengingatkan bahwa situs keduanya akan disasar oleh para sekutu peretas pro-Palestina.

Dalam pernyataan resmi, perusahaan melakukan sikap itu sebagai kebijakan keamanan untuk melindungi situsnya di mana gangguan dari sana bisa saja muncul dan menyerang.

Sementara itu jurubicara dari Bursa Efek Tel Aviv, menyatakan situs kebanjiran permintaan elektronik hingga kinerja menjadi lambat secara dramatis. Namun situ tersebut masih beroperasi dan perdagangan tidak terpengaruhi," ujarnya.

Para pakar mengatakan Israel adalah target utama bagi penyerang online yang menentang negara Yahudi dan kebijakan terhadap Palestina. Namun sejauh ini belum ada laporan yang mengonfirmasi bahwa situs-situs penting Israel dengan informasi sensitif yang berhasil dibobol.

REPUBLIKA.CO.ID, 


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment