Selama hampir 4 tahun bergaul dengan masyarakat arab khususnya saudi
saya sedikitnya mengenal karakter mereka, plus minus sifat dan sikap
hampir semua manusia memilikinya tak terkecuali masyarakat saudi, bahkan
kita masyarkat Indonesia patut berbangga sebab kita dikenal oleh
mereka dan sebagian besar penduduk bumi ini memiliki adab ketimuran
ramah, baik dan penuh toleran.
Teringat dua tahun lalu, ketika saya mengungkapkan tentang banyaknya
Al-quran yang sudah rusak dipesantren yang pernah dulu saya belajar,
warna kertasnya yang berubah, serta beberapa lembar halaman yang sudah
lepas, tak di sangka besoknya 2 box berisi 80 mushaf Alquran di gotong
oleh dua orang saudi ke arah mobil saya, mereka ternyata sejak dari tadi
menunggu untuk memberikan mushaf mushaf itu kepada saya dan semua itu
gratis. subhanallah.. semoga Allah memberikan pahala yang berlipat
kepada mereka amin.
Untuk urusan ibadah umumnya masyarakat saudi sangat antusias, tulus dan
hanya berharap kerihdoan Allah, adapun sifat bakhil dan kikir sebatas
dalam dunia bisnis namun semua kitapun hampir memiliki sifat tersebut,
terlebih ketika uang dan kekayaan sudah menjadi Tuhan seakan dengan itu
semua kita akan bahagia.
Ketika tsunami aceh terjadi, mereka bahu membahu membantu materi maupun
ucapan doa yang tiada henti, walaupun mungkin bantuan itu dianggap tidak
seberapa tapi seyogyanya sebagai bangsa timur yang dikenal baik, ramah
dan penuh toleran kita perlu mengapreseasinya walaupun saya yakin mereka
tak berharap itu.
Dua kota suci memang di jaga Raja Saudi, namun dua kota itu jauh lebih
baik dan terlindungi sejak saudi berdiri, penaklukan kota mekkah dulu
adalah sebuah sejarah, qadarallah yang harus kita imani, terlepas apakah
saat itu terjadi pertumpahan darah atau tidak.
Dendam yang berlarut larut dari pihak yang tersakiti terutama bagi
mereka yang mengaku ahlul bait yang merasa memiliki hak atas dua kota
suci itu sejatinya tak perlu diperpanjang, penyelamatan dua kota suci
dari ibadah ibadah yang tidak seseuai dengan Alquran dan sunnah
dimungkinkan mengapa Allah mentakdirkan dua kota suci tersebut
dipelihara oleh kerajaan ini dan fakta yang terjadi dua kota suci ini
jauh lebih baik, aman dari perusuh , perampok dll yang sebelumnya sangat
ditakuti oleh para jamaah dahulu.
Fitnah fitnah yang mengatakan masyarakat saudi adalah sebuah sekte yang
bernama wahabi dan beraliran sesat adalah tidak benar, peristiwa futuh
makkah yang dilakukan ibnu suud dan muhammad bin abdul wahab yang
memberantas semua bentuk syirik , bidah dan khurafat, adalahs ebuah
perjuangan dakwah, namun musuh musuh tauhid telah mempolitisasi dan
membuat opini yang mengarah bahwa dakwah Muhammad bin abdul wahab adalah
sesat dan penaklukan kota makkah dahulu adalah tidak sah.
Menegakan Kalimah Tauhid bukanlah perkara yang mudah, jangankan terhadap
sebuah negara besar yang saat itu membawahi makkah, tak sedikit
pelajar Indonesia yang belajar di saudi kemudian pulang di cap wahabi
oleh tetangga tetangganya sebuah keberhasilan penanaman opini terhadap
ahlusunnah tanpa melihatnya dengan ilmu.
Akhirnya saya berharap hubungan kedua negara dan kedua masyarakat,
Indonesia dan saudi terjalin lebih erat lagi, apalagi 1 juta lebih
tenaga kerja Indonesia ada dinegeri ini, dan dua ratus ribu lebih jamaah
haji kita saban tahun berziarah ke sini.
Syukurlah, pemerintah dan masyarakat saudi tidak terpancing dengan isu
isu yang berkembang, komentar komentar miring tentang saudi tak lepas
dari hawa nafsu manusia itu sendiri, mengenai kejahatan semisal
permerkosaan dll, itu bisa terjadi dimana saja, namun untuk hukum qisas
yang diberlakukan kepada warga Indonesia yang menjadi terdakwa dalam
sebuah kasus adalah hukum yang tidak bisa di tawar, bukan hanya warga
Indonesia yang pernah mengalami hukum tersebut tapi juga warga negara
lain bahkan warga saudi sendiri.
La ilah Ilallah… Muhammad Rosulullah
Maknanya adalah Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Utusan Allah,
dengan demikian sesembahan apapun selain Allah adalah dosa besar yang
tidak terampuni selain dengan taubat, berdoa selain kepada-NYA adalah
bentuk penyelewengan yang tidak bisa dibenarkan, jangan meminta
kesembuhan kepada dokter sebab dokter tidak bisa menyembukan penyakit
kita, tapi kita hanya bisa meminta obat kepadanya, dan Allahlah yang
maha penyembuh, sedangkan Muhammad Utusan Allah maknanya adalah apapun
yang diajarkan oleh Muhammad, dari perkataan maupun perbuatannya adalah
sebagai sunnah yang harus di ikuti, sedangkan ibadah yang tidak
diajarkan dan dicontohkannya merupakan bid’ah, oleh sebab itu kita harus
selalu belajar dan terus mempelajari ibadah ibadah kita, apa yang belum
kita ketahui patut ditanyakan kepada orang orang alim, sehingga kita
tidak terus melakukan kesalahan kesalahan seperti nenek moyang kita
dahulu, ketika pemuja latta dan uzza di tanya tentang mengapa mereka
menyembah berhala berhala tersebut jawaban mereka adalah karena nenek
moyang mereka, bapak bapak mereka pun melakukan hal serupa….
Semoga menjadi pencerahan kita semua …. Amin
http://www.kompasiana.com/jiddan
http://www.kompasiana.com/jiddan
No comments:
Post a Comment