Saturday, January 14, 2012

Saudi Dan Isu Wahabi

13144668811337033746
Sebuah Ilustrasi

Selama hampir 4 tahun bergaul dengan masyarakat arab khususnya saudi saya sedikitnya mengenal karakter mereka, plus minus sifat dan sikap hampir semua manusia memilikinya tak terkecuali masyarakat saudi, bahkan kita masyarkat Indonesia patut berbangga sebab kita dikenal oleh mereka  dan sebagian besar penduduk bumi ini memiliki adab ketimuran  ramah, baik  dan penuh toleran.

Teringat dua tahun lalu, ketika saya mengungkapkan tentang banyaknya Al-quran yang sudah rusak dipesantren yang pernah dulu saya belajar, warna kertasnya yang berubah, serta beberapa lembar halaman yang sudah lepas, tak di sangka besoknya 2 box berisi 80 mushaf Alquran di gotong oleh dua orang saudi ke arah mobil saya, mereka ternyata sejak dari tadi menunggu untuk memberikan mushaf mushaf itu kepada saya dan semua itu gratis. subhanallah.. semoga Allah memberikan pahala yang berlipat kepada mereka amin.

Untuk urusan ibadah umumnya masyarakat saudi sangat antusias, tulus dan hanya berharap kerihdoan Allah, adapun sifat bakhil dan kikir sebatas dalam dunia bisnis namun semua kitapun hampir memiliki sifat tersebut, terlebih ketika uang dan kekayaan sudah menjadi Tuhan seakan dengan itu semua kita akan bahagia.
Ketika tsunami aceh terjadi, mereka bahu membahu membantu materi maupun ucapan doa yang tiada henti, walaupun mungkin bantuan itu dianggap tidak seberapa tapi seyogyanya sebagai bangsa timur yang dikenal baik, ramah dan penuh toleran kita perlu mengapreseasinya walaupun saya yakin mereka tak berharap itu.
Dua kota suci memang di jaga Raja Saudi, namun dua kota itu jauh lebih baik dan terlindungi sejak saudi berdiri, penaklukan kota mekkah dulu adalah sebuah sejarah, qadarallah yang harus kita imani, terlepas apakah saat itu terjadi pertumpahan darah atau tidak.

Dendam yang berlarut larut dari pihak yang tersakiti terutama bagi mereka yang mengaku ahlul bait  yang merasa memiliki hak atas dua kota suci itu sejatinya tak perlu diperpanjang, penyelamatan dua kota suci dari ibadah ibadah yang tidak seseuai dengan Alquran dan sunnah dimungkinkan mengapa Allah mentakdirkan dua kota suci tersebut dipelihara oleh kerajaan ini dan fakta yang terjadi dua kota suci ini jauh lebih baik, aman dari perusuh , perampok dll yang sebelumnya sangat ditakuti oleh para jamaah dahulu.

Fitnah fitnah yang mengatakan masyarakat saudi adalah sebuah sekte yang bernama wahabi dan beraliran sesat adalah tidak benar,  peristiwa futuh makkah yang dilakukan ibnu suud dan muhammad bin abdul wahab yang memberantas semua bentuk syirik , bidah dan khurafat, adalahs ebuah perjuangan dakwah, namun musuh musuh tauhid telah mempolitisasi dan membuat opini yang mengarah bahwa dakwah Muhammad bin abdul wahab adalah sesat dan penaklukan kota makkah dahulu adalah tidak sah.

Menegakan Kalimah Tauhid bukanlah perkara yang mudah, jangankan terhadap sebuah negara besar yang saat itu membawahi makkah,  tak sedikit pelajar Indonesia yang belajar di saudi kemudian pulang di cap wahabi oleh tetangga tetangganya sebuah keberhasilan penanaman opini terhadap ahlusunnah tanpa melihatnya dengan ilmu.

Akhirnya saya berharap hubungan kedua negara dan kedua masyarakat, Indonesia dan saudi terjalin lebih erat lagi, apalagi 1 juta lebih tenaga kerja Indonesia ada dinegeri ini, dan dua ratus ribu lebih jamaah haji kita saban tahun  berziarah ke sini.

Syukurlah, pemerintah dan masyarakat saudi tidak terpancing dengan isu isu yang berkembang, komentar komentar miring tentang saudi tak lepas dari hawa nafsu manusia itu sendiri, mengenai kejahatan semisal permerkosaan dll, itu bisa terjadi dimana saja, namun untuk hukum qisas yang diberlakukan kepada warga Indonesia yang menjadi terdakwa dalam sebuah kasus adalah hukum yang tidak bisa di tawar, bukan hanya warga Indonesia yang pernah mengalami hukum tersebut tapi juga warga negara lain bahkan warga saudi sendiri.

La ilah Ilallah… Muhammad Rosulullah

Maknanya adalah Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Utusan Allah, dengan demikian sesembahan apapun selain Allah adalah dosa besar yang tidak terampuni selain dengan taubat, berdoa selain kepada-NYA adalah bentuk penyelewengan yang tidak bisa dibenarkan, jangan meminta kesembuhan kepada dokter sebab dokter tidak bisa menyembukan penyakit kita, tapi kita hanya bisa meminta obat kepadanya, dan Allahlah yang maha penyembuh, sedangkan Muhammad Utusan Allah maknanya adalah apapun yang diajarkan oleh Muhammad, dari perkataan maupun perbuatannya adalah sebagai sunnah yang harus di ikuti, sedangkan ibadah yang tidak diajarkan dan dicontohkannya merupakan bid’ah, oleh sebab itu kita harus selalu belajar dan terus mempelajari ibadah ibadah kita, apa yang belum kita ketahui patut ditanyakan kepada orang orang alim, sehingga kita tidak terus melakukan kesalahan kesalahan seperti nenek moyang kita dahulu, ketika pemuja latta dan uzza di tanya tentang mengapa mereka menyembah berhala berhala tersebut jawaban mereka adalah karena nenek moyang mereka, bapak bapak mereka pun melakukan hal serupa….

Semoga menjadi pencerahan kita semua …. Amin

http://www.kompasiana.com/jiddan 




Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment