Budaya Bayar Kontan Tidak Ngutang Ke Warung-warung kecil (Google Img) |
Berwiraswasta untuk kalangan menengah dan kecil di tanah air sangat
beresiko akan ancaman kebangkrutan,bukan karena ilmu bisnis yang
kurang,atau teori bisinis yang ketinggalan,atau pendidikan bisnis yang
kurang maju,atau karena kurangnya Sarjana Ekonomi,tidak bukan karena
itu.Itu semua di tanah air sudah banyak dan maju sangat signifikan dan
menggembirakan.
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan segala bidang di tanah air
sangat membanggakan,terutama di bidang ekonomi dan pengetahuan
bisnis.Para pakar ekonomi dan bisnis dengan teori melangit atau membumi
banyak terdapat di tanah air.
Program-program yang hebat-hebat telah banyak dilncurkan oleh Pemerintah
maupun swasta dan perorangan,untuk membuat banyak warga negara
berwiraswasta kecil dan berhasil.Motivasi dan motivator bejibun dan
sangat cerdas menyemangati semangat berwirausaha.
Namun fakta dan kenyataan yang sesungguhnya,hanya
keberhasilan-keberhasilan semu saja yang mereka dapat.Usahanya kelihatan
maju padahal kalau mau jujur perbandingan antara harta dan hutang
mereka.banyak yang minus nilainya.Harta lebih kecil daripada nilai
Hutang,kalau kelihatan perusahaannya maju,itupun semu saja.Karena
kelihatannya bertambah harta padahal sebenarnya hanyalah hasl dari
menambah hutang ke investor atau ke Bank,Bukan dari pertambahan harta di
dapat dari UNTUNG sebuah proses usaha.
Tujuan manusia berusaha semua pasti sepakat,adalah untuk mencari
Untung,yaitu nilai lebih dari sebuah investasinya.Dan segala bentuk
teori untung lainnya.
Pengusaha kecil dan mikro di tanah air hanya sekian persen saja yang
benar-benar kalau mau jujur,yang ber Untung di akhir pembukuannya.Untung
yang riil dari sebuah proses usaha,jarang sekali.
Kebanyakan Neraca dan laporan laba rugi direkayasa,seolah-olah untung
besar dan maju demi mendapatkan Kredit dan kepercayaan investor untuk
waktu ke depannya.Dan itu artinya menambah HUTANG.
Selain sudah biasa membohongi diri sendiri,atau perusahaan sendiri
dengan laporan-laporan pembukuan fiktif juga iklim dan kondisi umum yang
juga kurang mendukung.
Kejujuran
Kejujuran oleh semua pihak,pengusaha dan para pegawainya.Sebagai
ilustrasi saja disebuah perusahaan Toko s,di Saudi dimulai dari jajaran
manager Toko sampai kuli panggul di Gudang semuanya taroh 99 persen
jujur,Tak akan ada salesman yang menilep barang hadiah atau komisi dari
perusahaan penyuplainya.Tak ada para kuli panggul yang mengutil atau
mencuri barang-barang yang ada di gudang majikannya.Tak ada Manager toko
yang menilep uang tunai di brankas uang tokonya.
Jarang pula para pengutil dan bangsat-bangsat pencuri yang membongkar
gudang-gudang penyimpanan barang.Serta tidak ada pungutan liar selama di
perjalanan para penyuplai barang di jalan raya,bebas uang parkir,uang
preman dan pak ogah.Biaya-biaya siluman di jalan dan di tempat tujuan
sama sekali tidak ada.
Di Tanah air jikalau seorang salesman kanvaser sedang mengirim barang ke
suatu toko,lalu lupa mengunci pintu box mobilnya terbuka dikala sedang
mengantar ke dalam toko,maka dipastikan satu atau dua karton barang di
dalam mobil akan hilang di curi orang.Di Saudi ketinggalan dompet saja
di meja toko,anda tak usah khawatir ada yang menyabetnya,pada umunya
dompet anda akan selamat.
Contoh lain,di suatu toko lalu bagian kasirnya sedang ke WC atau sedang
tidak berada di tempat duduknya,maka pegawai lainnya melayani konsumen
dan menerima atau mengembalikan uang tunai menggantikan kasir yang
sedang pergi sebentar,dengan uang tunai di lacinya terbuka saja,tak
khawatir di ambil atau di korupsi sama pegawainya.Tukang panggul atau
pelayan lainnya.
(Ini gambaran umum,kasus kecil mungkin saja terjadi tetapi itupun
dilakukan oleh orang pendatang,para Tenaga kerja Asing ).Tetapi pada
umunya di KSA masih lebih baik tentang ini dibanding di Tanah
Air.Kejujuran semua pihak elemen Bisnis.
Kejujuran dan tidak banyak bohong dalam setiap transaksi bisnis,keamanan
selama di proses bisnis,mulai dari Proses Produksi (di pabrik-pabrik
jarang buruhnya ada yang menilep atau mencuri barang hasil produksinya
ketika pulang dari pabrik tempat kerjanya,atau pencuri membobol
pabrik-pabrik,atau pencuri dan bajing loncat merampok barang di
perjalanan,atau para polisi lalulintas meminta uang mel,atau setoran di
tiap perempatan jalan ke truk-truk atau armada kanvas mobil barang
mereka,semua itu tidak ada).
Tepat Bayar
Banyak transaksi terutama di sektor perdagangan yang karena sesuatu lain
hal pembayarannya harus di tangguhkan dan di tempo.Tetapi mereka di KSA
,para penghutang jika sudah waktu temponya tiba,mereka membayar dengan
benar dan tepat.Karena si penagih dapat mengenakan pinalti yang tegas
serta peran pemerintah yang sangat tegas dengan peraturannya jika
seseorang wanprestasi terhadap membayar hutangnya.ditambah dengan kultur
dan keyakinan warga setempat bahwa mengingkari sebuah janji,apalagi
janji sebuah bisnis dapat merusak nama baik dan menghancurkan diri dan
perusahaanya.
Seiring dengan kondisi umum lainnya,yaitu efek domino dari sebuah iklim
usaha yang baik dan semua perusahaan beruntung,maka semua mata rantai
jalinan usaha di KSA menjadi lancar dan saling menguntungkan.
Sebuah pabrik karena selalu beruntung ,bisa membuat lancar menyuplai
barang ke Distributornya,distributor karena selalu untung bisa membayar
lancar ke semua pihak.Termasuk para retailer juga bisa bayar lancar ke
distributor itulah mata rantai yang lancar karena iklim dan suasana
bsnisnya yang semua saling menguntungkan.Manguntungkan secara riil,bukan
untung semu,menambah hutang terus ke Bank.
Sebagai tambahan dunia usaha kecil dan sangat mikro di KSA bisa
beruntung dan berjalan jarang bangkrut karena di KSA hampir tak ada yang
namanya RENTENIR dan para lintah darat,para pengusaha uang yang
menjerat leher yang di tolongnya.Di tanah air,warung kecil saja yang
modalnya ratusan ribu sudah terjerat oleh hutang yang bunga berbunga dan
gemar serta terus suka bermain tutup lobang gali lobang.Belum
konsumennya yang gemar menghutang tetapi susah dalam pembayarannya.
Barang di warung kecil sudah hanya tinggal satu renceng saja,masih tega
menghutang ke warung kecil dengan pembayaran yang tidak tentu
waktunya,kadang malah banyak bon-bon yang sudah menahun.
Selamat malam.
http://www.kompasiana.com/wierodjampang
No comments:
Post a Comment