Deputi Menteri Luar Negeri negara Israel Danny Ayalon berjanji akan membalas
terhadap publikasi online dari ribuan rincian kartu kredit warga negara Israel
oleh seorang hacker Arab Saudi.
"Israel memiliki kemampuan aktif untuk menyerang mereka yang berusaha
untuk merusak, dan tidak ada agen atau hacker yang akan kebal dari
tindakan pembalasan kami," katanya pada hari Sabtu kemarin (7/1).
Sebelumnya dilaporkan, seorang hacker berusia 19 tahun Saudi merilis
rincian sekitar 6.000 account aktif warga Israel Kamis malam lalu .
Hacker, mengidentifikasi dirinya sebagai 0xOmar, mengklaim telah menerbitkan rincian dari 400.000 kartu kredit warga negara Israel.
0xOmar menyalahkan "lobi Zionis" atas tindakan bengis mereka di
Palestina sehingga ia membocorkannya rincian kartu kredit, dalam
sambutannya yang dipublikasikan di Internet.
"Saya sudah meng-hack lebih dari yang dapat Anda bayangkan," tulis
hacker itu, mengklaim bahwa dia mengumpulkan hampir satu juta nomor
kartu kredit warga Israel dan akan segera mempublikasikan
semuanya.(fq/prtv)
Namun seorang pejabat bank Saudi telah membantah laporan bahwa hacker Israel telah menyusup ke sistem bank Saudi dan rekening Bank.
Talat Hafiz, Sekretaris Jenderal Komite Media dan bank Saudi, mengatakan pelanggan Saudi tidak perlu takut karena kartu bank mereka dilindungi oleh salah satu sistem perlindungan terbaik di dunia.
Dia bersikeras bahwa debet dan kartu kredit nasabah aman dan dilindungi. "Bank menggunakan standar internasional yang terbaik dalam memberi perlindungan dan menginvestasikan uang besar dalam menjaga sistem informasi internasional dan program perlindungan," katanya.
Kabar datang sebagai jawaban untuk warga yang khawatir atas serangan hacker, karena kartu debit dimiliki oleh hampir 13 juta orang Saudi sendiri dan sekitar 2,5 juta memiliki kartu kredit. Namun, para nasabah didesak untuk tidak membocorkan informasi rekening bank mereka kepada siapa pun.
"Sebelumnya, pihak bank mengkompensasi beberapa klien yang di hacker, dan akan menyelidiki bagaimana rekening mereka bisa dihacker. Apakah itu karena kelalaian dan kesalahan klien dalam menjaga rahasia informasi. Jadi mungkin tergantung dari setiap kejadian,"katanya lagi.
Sejumlah bank Saudi telah masuk dalam daftar adanya upaya hacker di masa lalu tetapi hanya beberapa hacker yang berhasil, berkat keamanan yang kuat dan sistem perlindungan ketat yang digunakan oleh bank-bank di Saudi.( Gaz/Sia)
Talat Hafiz, Sekretaris Jenderal Komite Media dan bank Saudi, mengatakan pelanggan Saudi tidak perlu takut karena kartu bank mereka dilindungi oleh salah satu sistem perlindungan terbaik di dunia.
Dia bersikeras bahwa debet dan kartu kredit nasabah aman dan dilindungi. "Bank menggunakan standar internasional yang terbaik dalam memberi perlindungan dan menginvestasikan uang besar dalam menjaga sistem informasi internasional dan program perlindungan," katanya.
Kabar datang sebagai jawaban untuk warga yang khawatir atas serangan hacker, karena kartu debit dimiliki oleh hampir 13 juta orang Saudi sendiri dan sekitar 2,5 juta memiliki kartu kredit. Namun, para nasabah didesak untuk tidak membocorkan informasi rekening bank mereka kepada siapa pun.
"Sebelumnya, pihak bank mengkompensasi beberapa klien yang di hacker, dan akan menyelidiki bagaimana rekening mereka bisa dihacker. Apakah itu karena kelalaian dan kesalahan klien dalam menjaga rahasia informasi. Jadi mungkin tergantung dari setiap kejadian,"katanya lagi.
Sejumlah bank Saudi telah masuk dalam daftar adanya upaya hacker di masa lalu tetapi hanya beberapa hacker yang berhasil, berkat keamanan yang kuat dan sistem perlindungan ketat yang digunakan oleh bank-bank di Saudi.( Gaz/Sia)
sumber : www.eramuslim.com, www.sabili.co.id
No comments:
Post a Comment