Gunung gunung yang hancur beraneka bentuk membuat saya tak lepas berucap istighfar kepada Allah, azab yang diberikan Allah kepada kaum tersebut sedemikian dahsyatnya, konon angin taufan yang maha hebat pernah menghacurkan kaum nabi hud AS atau lebih dikenal dengan kaum Ad sekaligus meninggalkan jejak sejarah betapa dahsyatnya angin taufan yang diturunkan oleh Allah SWT, begitupun dengan kaum tsamud yang menentang kerosulan Saleh AS, merekapun di azab dengan gempa bumi disertai halilintar yang juga meninggalkan bekas, bahwa kesombongan manusia tak akan mampu mengalahkan kekuatan Allah SWT.
Al-Hijr atau sekarang lebih dikenal dengan madain saleh kurang lebih 22 Km dari Kota Al-Ula Saudi Arabia memang terkenal kota yang subur, tak lain karena di sana memiliki sumber air yang berlimpah, kami sempat berkunjung ke sebuah kota tua tak jauh dari madain saleh tepatnya di Pinggir Kota Al- Ula berusia lebih dari 2600 tahun dengan tata kota yang sangat teratur , baik dalam pengairan, pertanian, pasar, balai pertemuan, mesjid dll, sebuah peradaban sosial yang sekarang jarang ditemukan di Saudi Arabia yang lebih cenderung individualistis.
Untuk ke situs Madain saleh terlebih dahulu kita harus ke mesium Al-ula, di sana kita bisa melihat berbagai macam peralatan yang pernah digunakan baik oleh kaum tsamud maupun setelahnya, di mesium itu juga kita meminta surat ijin untuk masuk situs madain saleh yang berjarak 22 Km dari al ula.
Setelah tiba di situs madain saleh, di sana kita memperlihatkan surat ijin yang diberikan petugas mesium sebelumnya dan setelah itu kita bisa melakukan kunjungan ke dalam situs menggunakan mobil, direkomendasikan mobil yang digunakan adalah 4 x 4 , ini untuk memudahkan ketika melakukan kunjungan ke tempat yang sulit terjangkau oleh mobil biasa akibat pasir yang tebal atau batu batu yang berserakan.
Takjub, itulah perasaan pertama yang kita rasakan ketika melihat rumah rumah kaum tsamud, ukiran indah yang dipahat di setiap pintu masuk rumah batu mereka, menunjukan bahwa sudah tingginya peradaban masa itu. sayang , Kaum itu tak mau mengakui kenabian Saleh AS serta menolak menyembah Allah SWT tapi lebih memilih menyembah berhala berhala ciptaan mereka sebagai Tuhan yang mereka sembah. Akibatnya Gempa Bumi yang maha dahsyat disertai Halilintar yang sangat hebat menghancurkan kaum itu, kaum yang sekarang meninggalkan sejarah dan banyak hikmah, bahwa kita hanya seonggok makhluk yang lemah, kecerdasan dan kepintaran yang tak disertai keimanan kepada Allah, akan berakibat mengerikan entah itu di dunia atau di akhirat kelak.
http://www.kompasiana.com/jiddan
No comments:
Post a Comment