Thursday, January 5, 2012

Zulkarnaen anak jalanan depok hafal 30 juz kuliah di Arab Saudi.

 

Tiga orang siswa anak jalanan yang menuntut ilmu di sekolah Masyarakat Terminal (Master) Kota Depok, Jawa Barat, meraih prestasi internasional dengan mendapatkan kesempatan belajar di luar negeri. Ketiga siswa tersebut adalah Muhammad Koidi yang melanjutkan sekolah tingkat SMA di Afrika Selatan, Muzaifa berhasil melanjutkan kuliah di Al-Azhar Mesir, dan Zulkarnaen yang berhasil meneruskan studinya untuk kuliah di Arab Saudi.

"Siapa pun jika diberi kesempatan akan mampu meraih prestasi yang membanggakan," kata pengasuh sekolah anak jalanan di Terminal Depok, Nur Rohim, di Depok, Rabu (4/1/2012).

"Muzaifa dan Zulkarnaen merupakan anak yang pandai dan telah menghafal 30 juz," jelasnya.

Nur Rohim, yang juga Pendiri Yayasan Bina Insan Mandiri, mengungkapkan, tahun 2011 lalu siswanya juga berhasil masuk perguruan tinggi negeri, yaitu Muar Tio dan Dodi Dores yang diterima di Universitas Indonesia (UI). Selain itu, siswi lainnya, Tuti, juga diterima di Universitas Islam Negeri (UIN).

"Total semua ada sekitar 11 anak yang diterima di perguruan tinggi negeri baik itu di UI, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) maupun UIN," katanya.

Nur Rohim berharap, dengan berbagai prestasi akademik siswanya selama ini, tidak ada diskriminasi lagi terhadap para peserta didiknya. Ia juga berharap anggaran pendidikan terus bertambah karena dana tersebut sangat penting untuk pendidikan generasi mendatang.

"Dengan segala keterbatasan fasilitas pendidikan, terbukti mereka mampu menembus dunia internasional untuk bersaing dengan siswa lainnya," kata Nur Rohim.

Sebagai pendiri sekolah gratis di Terminal Depok, ia juga tak bisa menyembunyikan rasa bangga dengan prestasi yang dicapai anak asuhnya. Di tengah segala keterbatasan sarana dan prasarana belajar mengajar, tak menyurutkan semangat para siswanya untuk berprestasi.

"Jangan sampai putus asa ataupun minder dengan keterbatasan yang ada. Teruslah belajar agar tercapai cita-cita," ujar Nur Rohim.

Anak-anak jalanan yang bersekolah di Master bebas mengatur jadwalnya sendiri. Mereka tetap dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengganggu jam belajar. Dalam sehari, ada tiga sesi belajar, yakni pagi, siang, dan sore. Dengan jadwal yang fleksibel tersebut, para siswa dapat mengikuti pelajaran. Para siswa umumnya adalah anak jalanan yang sering mangkal di Terminal Depok

DEPOK, KOMPAS.com


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment