Oleh: Syaikh Abu Bashir Ath-Thurthusi
Sejatinya
saya tidak menyukai berbagai terminologi kontemporer yang dapat
memecah-belah kaum muslimin dan tidak mempunyai citra persatuan di
antara mereka. Akan tetapi, saya terpaksa mendeklarasikan secara tegas
dan gamblang –tanpa fanatisme dan sikap sentimen golongan– bahwa saya
adalah seorang Wahhabi! Saya adalah seorang yang menaruh hormat dan
simpati kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, dan kepada dakwahnya.
Apabila
Wahhabiyah berarti dakwah menyeru orang kepada tauhid dan akidah yang
benar, menghapuskan kesyirikan dan berlepas diri dari orang-orang
musyrik, sebagaimana dakwah yang diserukan oleh Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahhab, maka saya adalah seorang Wahhabi!
Apabila
Wahhabiyah berarti dakwah menyeru manusia kepada Al-Qur‘an dan
As-Sunnah, berpegang teguh kepada teladan, petunjuk, dan pemahaman salaf ash-shalih,
serta memberangus fanatisme mazhab, sebagaimana dakwah yang diserukan
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, maka saya adalah seorang Wahhabi!
Jika
Wahhabiyah berarti berpegang teguh kepada As-Sunnah yang kokoh dan
shahih, serta memberangus bid’ah, takhayul, dan khurafat (mitos),
sebagaimana dakwah yang dilakukan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, maka
saya adalah seorang Wahhabi!
...Jika Wahhabiyah berarti berpegang teguh kepada As-Sunnah, memberangus bid’ah, takhayul, dan khurafat sebagaimana dakwah yang dilakukan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, maka saya adalah seorang Wahhabi!...
Apabila Wahhabiyah berarti berjihad memerangi segenap thaghut (setiap
orang dan segala sesuatu yang disembah dan ditaati selain Allah) yang
zalim, memerangi kesyirikan dan orang-orang musyrik, sebagaimana dakwah
yang dilakoni oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, maka saya adalah
seorang Wahhabi!
Apabila Wahhabiyah berarti sikap dan paradigma al-wasathiyyah (pertengahan);
tidak cenderung kepada sikap berlebihan seperti Khawarij dan tidak
longgar atau menggampangkan seperti Murjiah, sebagaimana dakwah Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab, maka saya adalah seorang Wahhabi!
Dan
masih ada banyak lagi perilaku yang dianggap musuh-musuh dakwah tauhid
Sebagai bagian dari Wahhabiyah, yang secara menyeluruh berupaya
memurnikan kalimat tauhid la ilaha illallah beserta segala aspek yang terkait dengannya berikut konsekuensinya, maka saksikanlah bahwa saya adalah seorang Wahhabi!
Apabila
kita mengamati dan mencermati sikap orang-orang dengki yang memusuhi
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan dakwahnya, maka kita mendapatkan
bahwa mereka bisa jadi adalah orang kafir, atau kelompok Syi’ah
Rafidhah, atau kaum Sufi ekstrim, atau kalangan pelaku bid’ah yang
sesat, atau kelompok orang-orang bodoh yang sangat membenci tanpa mau
mengetahui sedikit pun dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
...Orang-orang dengki yang memusuhi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan dakwahnya, bisa jadi adalah orang kafir, Syi’ah Rafidhah, Sufi ekstrim, atau pelaku bid’ah yang sesat...
Itulah
batalion kejahatan. Siapa saja merelakan dirinya untuk bergabung ke
dalamnya, mendedikasikan diri untuk menjadi prajuritnya, dan memperkuat
barisannya, niscaya dia akan menemui kekecewaan dan kerugian.
Mengapa
mereka begitu murka kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab? Pada masa
sekarang, betapa banyaknya orang yang membenci dakwah tauhid. Sudah
sejak lama kita mendengar berbagai kelompok yang melontarkan cacian,
makian, dan fitnah dusta kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan
dakwahnya. Sampai-sampai istilah ‘Wahhabi’ dan ‘Wahhabiyah’ menjadi
stigma buruk dan negatif di kalangan manusia. Sayangnya, mereka sedikit
pun tidak bisa mendatangkan dalil tak terbantahkan dan argumentasi kuat
yang dapat melegitimasi kebencian, kezaliman, dan kedengkian mereka.
Khazanah
intelektual dan karya-karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab berserakan
di mana-mana. Orang yang menginginkannya bisa dengan mudah
mendapatkannya. Semua karya-karyanya berbicara dengan kebenaran,
mengajak kebenaran, dan memerintahkan kebenaran. Jika ada pernyataan di
dalamnya yang kalian bantah dan tolak, maka datangkanlah satu antitesa
yang mu’tabar (kredibel dan tak terbantahkan). Jika kalian
merasa benar, bantahlah dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan
hujjah-hujjah meyakinkan yang bisa menjustifikasi permusuhan dan
kebencian kalian!
Namun
jika kalian tidak bisa mendatangkan –sekali-kali tidak akan
bisa– argumentasi dan bukti itu, maka akuilah bahwa yang kalian benci
dan musuhi dari dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah sebuah
kebenaran. Ya, kebenaran itulah yang tidak disukai oleh kalian dan para
thaghut.
Apabila
kalian mengatakan, “Tengoklah kezaliman dan kekeliruan sebagian kalangan
yang berafiliasi kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan dakwahnya
pada masa sekarang!” Maka saya menjawab, “Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab dan dakwahnya tidak bisa diserang dan dihujat hanya karena ada
segelintir orang yang mengaku berafiliasi kepadanya, lalu mereka membuat
kesalahan dan kekeliruan. Kesalahan yang dilakukan seorang pengikut
atau murid tidak lantas membuat pemimpin atau gurunya layak mendapatkan
cercaan dan hujatan. Seseorang tidak bisa dimintai tanggung jawab atau
dihukum berdasarkan dosa orang lain. Seandainya hal ini bisa diterima,
niscaya tidak akan ada orang di muka bumi yang selamat dari kesalahan
dan hukuman.” Wallahu A’lam.
[Diterjemahkan oleh Ganna Pryadharizal dari artikel berjudul Na’am Ana Wahhabi!]
No comments:
Post a Comment