Sunday, January 8, 2012

Serial Terjemahan : Inilah Anugrah Rabb Kami (Bagian 2)

Inilah Anugrah Rabb Kami

Sebuah Fakta Sejarah Dinasti Sa’udi dari Risalah para Ulama dan Pemimpin Mukhlishin
Oleh Abu Asybal Usamah -Raji Afwa Rabbih-

بسم الله الرحمن الرحيم 

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, Yang mengatur siang dan malam, Membagi rezki diantara makhluk-Nya, Yang Maha Adil lagi Maha bijaksana. Aku bersaksi tiada Ilah melainkan Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba dan Utusan-Nya yang telah menunaikan amanah, menyampaikan risalah, menasehati ummat dan berjihad di jalan Rabb-Nya dengan sebenar-benarnya jihad serta meninggalkan ummatnya diatas manhaj yang terangbenderang, tidak ada seorangpun yang menyimpang darinya kecuali akan binasa.
Salawat dan salam senantiasa tercurahkan keharibaan baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan orang-orang yang masih istiqomah di atas manhaj beliau. Pada terjemahan bagian pertama kami telah memaparkan tentang sejarah singkat Dinasti Sa'udi periode demi periode.
Pada episode kali ini dan beberapa episode berikutnya kami menukilkan risalah-rilasah atau surat-surat yang dikirim oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan keluarga beliau serta para Amir Dinasti Sa'udi dalam rangka mengajak mereka menolong Syari'at Allah, menegakkan tauhid dan memberantas syirik dan bid'ah di jazirah Arab. berikut terjemahan dari risalah Imam Abdul 'Aziz bin Muhammad bin Sa'ud dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab -rahimahumallah- kepada Gubernur Mekkah, Syarif Ahmad.
[Risalah Syakim Muhammad bin Abdul Wahhab dan Imam Abdul ‘Aziz bin Muhammad bin Sa’ud -rahimahumullah- kepada Syarif Ahmad bin Sa’id Gubernur Mekkah]
Pada tahun 1184 H,: Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan Imam Abdul ‘Aziz bin Muhammad bin Sa’ud kepada wali Mekkah : Syaikh Abdul ‘Aziz Al-Hishin, beliau berdua menulis risalah yang isinya sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم
Kepada anda, Semoga Allah melanggengkan nikmat yang utama padamu, Hadratusy Syarif Ahmad bin Syarif Sa’id, semoga Allah memuliakannya di dua kampung (dunia dan akhirat) dan memuliakan Agama datuknya, pemimpin dua alam, melaluinya. Sesungguhnya surat syarif ketika sampai pada sang pelayan (Amir Abdul ‘Aziz bin Muhammad bin Sa’ud) Dan meresapi isinya yang baik, beliau langsung mengangkat tangannya dengan berdo’a kepada Allah untuk menolong Syarif, ketika niatnya adalah menolong Syari’at Muhammad dan menolong orang-orang yang mengikutinya, memusuhi orang yang keluar darinya, dan inilah kewajiban atas pemegang urusan kaum muslimin (waliyyul amri). Dan adapun permintaan kalian dari kami yaitu penuntut ilmu (santri) kami telah melaksanakan, dan telah sampai kepada kalian. Serta duduk di malijnya Syarif -semoga Allah memuliakannya- dia dan para ulama Mekkah. Jika mereka sepakat: maka Alhamdulillah dan jika mereka berselisih, maka Syaikh akan menndatangkan kitab-kitabnya dan kitab-kitab para ulama Hanbali.
Yang wajib atas kalian dan kami adalah mengharapkan wajah Allah dalam ilmunya dan untuk menolong Rasulullah sebagaimana firman Allah Ta’ala: " Ketika Allah mengambil janji para Nabi atas ktiab yang diberikan kepada kalian dan hikmah kemudian datanglah Rasul yang membenmarkan apa yang bersama kalian (al-kitab) kamu beriman kepadanya dan menolongnya " (Alu ‘Imran:81)
Jika Allah telah mengambil janji para Nabi jika bertemu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, agar beriman kepadany dan menolongnya, maka bagaimanakah lagi dengan kita sebagai ummatnya? Maka jelaslah beriman kepadanya dan menolongnya, tidak boleh mencukupkan dengan salah satu darinya. Dan orang yang paling wajib dengan hal itu adalah keluarganya beliau sendiri, yang mana beliau diutus oleh Allah diantara mereka, dan memeliakan mereka dimuka bumi. Dan keluarganya yang paling wajib dengan itu adalah keturunannya shallallahu ‘alaihi wa sallam, wassalaam.
Demikianlah salah satu bukti dari keikhlasan para Masyayekh Nejed, du'atun ilat Tauhid. mereka tidak mengumbar kebencian kecuali setelah tampak kekafiran dan penentangan terhadap penegakkan syari'at. mereka berharap, terutama dari pemimpin jazirah arab, agar bersatu dibwah kalimat agung dan diatas manhaj Rasulillah shallallahu 'alaihi wa sallam.


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment