
Arab Saudi - Peretas Saudi yang dikenal sebagai OxOmar menjanjikan serangan cyber yang ditujukan kepada Israel akan lebih kuat.Kepada
situs Ynet, OxOmar mengatakan bahwa, sekelompok peretas pro-Palestina
yang dijuluki "nightmare" telah mengklaim bertanggung jawab mematikan
Tel Aviv Stock Exchange dan situs El Al Senin (16/1). Kelompok tersebut, kata OxOmar, juga telah masuk ke dalam sistem dan merusak website Bank Massad.
"Banyak hacker Arab memutuskan untuk bergabung dengan kami dan kami mengelola saluran pribadi bersama-sama," kata OxOmar.Lanjutnya,
"Saya ingin merugikan Israel dalam setiap cara yang mungkin dapat
dilakukan di dunia cyber, jadi saya akan melakukan apa saja untuk dunia
ini. Aku akan membuat pemerintah Israel menangis dan menderita,"
tambahnya.
Sementara itu, saat ini sistem perbankan Israel mempertimbangkan memblokir akses online untuk pengguna di luar negeri menyusul gencarnya serangan cyber terbaru di website keuangan. First Bank Internasional Israel (Fibi) sebelumnya telah menerapkan pembatasan tersebut sebagai langkah pencegahan.
"Tak seorang pun di dunia ini akan menahanku. Mustahil untuk menemukandan aku akan terus menyerang Israel," katanya.
OxOmar juga menyampaikan pesan pada Deputi Menteri Luar Negeri, Danny Ayalon untuk memcabut pernyataannya yang menyebut dirinya sebagai teroris. "Danny Ayalon harus meminta maaf pada saya karena ancamannya. Otoritas Israel harus meminta maaf pada orang-orang Gaza untuk genosida, mereka harus meminta maaf atas pembantaian Sabra dan Shatila. Lalu kita dapat mengurangi serangan," katanya. Sementara itu, Ayalon sendiri langsung menanggapi bahwa apapun yang dilakukan OxOmar tak akan menghentikan aktivitasnya.
Sementara itu, saat ini sistem perbankan Israel mempertimbangkan memblokir akses online untuk pengguna di luar negeri menyusul gencarnya serangan cyber terbaru di website keuangan. First Bank Internasional Israel (Fibi) sebelumnya telah menerapkan pembatasan tersebut sebagai langkah pencegahan.
"Tak seorang pun di dunia ini akan menahanku. Mustahil untuk menemukandan aku akan terus menyerang Israel," katanya.
OxOmar juga menyampaikan pesan pada Deputi Menteri Luar Negeri, Danny Ayalon untuk memcabut pernyataannya yang menyebut dirinya sebagai teroris. "Danny Ayalon harus meminta maaf pada saya karena ancamannya. Otoritas Israel harus meminta maaf pada orang-orang Gaza untuk genosida, mereka harus meminta maaf atas pembantaian Sabra dan Shatila. Lalu kita dapat mengurangi serangan," katanya. Sementara itu, Ayalon sendiri langsung menanggapi bahwa apapun yang dilakukan OxOmar tak akan menghentikan aktivitasnya.
"Cyberspace adalah medan pertempuran baru dan di sana kita juga tidak akan bisa dikalahkan. Kita tidak akan terintimidasi, terancam atau dibungkam," katanya. (awr)
WartaNews-
Artikel Terkait:
Cyber
- Dubes Saudi dambakan kecanggihan pemikiran media Islam
- Rakyat Saudi Khawatirkan Larangan Aplikasi Komunikasi Internet
- Arab Saudi Luncurkan Portal Hubungkan Tahanan dengan Keluarga
- Pria Saudi Ciptakan 'Tas Sekolah Pintar'
- Dengan Situs Islam di Saudi, Alhamdulillah 101 Orang Masuk Islam Dalam Sebulan
- Aramco Diserang untuk Menghancurkan Ekonomi Saudi
- Picu Kontroversi, Game Tekken Modifikasi Stage 'Saudi Arabia'
- Awas Situs Hewan Kurban Palsu
- Rabithah Siap Undang Wartawan Indonesia dan Luncurkan Situs Islam
- Protes Innocence of Muslim, Hacker Arab Beraksi
No comments:
Post a Comment